PALU, CS – Kolaborasi antara perusahaan tambang dan kelompok tani lokal kian terasa nyata di Kota Palu. PT Citra Palu Minerals (CPM) bersama Pemerintah Kota Palu dan Kelompok Tani Karya Petamba, Kelurahan Tanahmodindi, Kecamatan Mantikulore, memulai penanaman perdana bawang batu Kota Palu, sebagai wujud nyata sinergi sektor industri dengan pertanian masyarakat.
Bawang Batu tersebut merupakan khas Kota Palu yang dikenal gurih, khusunya untuk bawang goreng.
Inisiatif ini merupakan bagian dari program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang menjadi komitmen tanggung jawab sosial perusahaan.
CPM menyalurkan bantuan berupa 1,5 ton bibit bawang merah dan tiga jenis pupuk sesuai kebutuhan lahan 1,75 hektar yang digarap kelompok tani binaan.
“Kami ingin pertanian tetap hidup meski berada di tengah kota. Ini bukan hanya keinginan perusahaan, tetapi juga usulan dari masyarakat tani,” kata Rahyunita Handayani, Superintendent PPM-CSR PT CPM, di lokasi kegiatan, Senin (12/5/2025).
Direktur Tambang PT CPM, Yan Ardiasyah, menegaskan bahwa pihaknya siap mendukung masyarakat sejauh perhatian tersebut dimanfaatkan dengan sungguh-sungguh.
“Kami berharap perhatian ini membawa manfaat nyata. Bukan sekadar simbolis, tapi menjadi produktif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Wali Kota Palu, Hadianto Rasyid, yang hadir langsung dalam kegiatan itu, menyambut baik sinergi tersebut dan mendorong semua pihak untuk menjaga keberlangsungan program.
Ia juga menegaskan bahwa kawasan seluas 19 hektar di wilayah itu akan difokuskan sepenuhnya untuk pertanian.
“Lahan ini tidak boleh dialihfungsikan. Biarkan tetap hijau, tetap produktif. Pemerintah kota siap mendukung penuh, termasuk lewat APBD jika dibutuhkan,” ungkap Hadianto.
Ia mengimbau agar tidak ada tumpang tindih antara bantuan CPM dan pemerintah.
“Jangan sampai CPM bantu, pemerintah bantu juga tapi tidak terkoordinasi. Kita pastikan sinergi ini mengarah pada satu tujuan: kesejahteraan petani,” tandasnya.
Dengan program ini, Kata Hadianto, Palu tidak hanya membangun pertanian yang produktif, tetapi juga menjadi contoh bagaimana kemitraan antara perusahaan dan masyarakat bisa menciptakan dampak nyata dan berkelanjutan.
Kegiatan ini turut dihadiri oleh jajaran Dinas Pertanian, camat, lurah, tokoh masyarakat, serta organisasi lokal seperti Laskar Topotara yang juga aktif mendampingi kegiatan komunitas.
Editor : Yamin