BANGGAI,CS-Pemerintah Kabupaten Banggai dibawah kepemimpinan Bupati Amirudin dan Wakilnya Furqanuddin Masulili, saat ini tengah melakukan penertiban pedagang di Pasar Simpong, Kecamatan Luwuk Selatan.

Hal itu diungkapkan Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Perindag) Kabupaten Banggai, Natalia Patolemba, Jumat (16/5/2025).

Dijelaskannya, guna tertibnya penggunaan Los atau Lapak, saat ini pihaknya tengah melakukan investigasi dan pendataan pedagang.

Tindakan ini menurutnya sangat efektif untuk mengindentifikasi setiap pedagang. Sebab, dari data yang dikantongi saat ini, terdapat pedagang yang sudah tidak aktif menggunakan tempatnya.

Selain itu, pendataan kembali juga memudahkan pemerintah daerah dalam mengakomodir para pedagang untuk menggunakan Los atau Lapak.

“Kalau merujuk data eks kebakaran tahun 2021 dan eks kebakaran tahun 2025, ada selisih, maka kami harus selektif,” ungkapnya.

Selain itu, ia juga menjelaskan bahwa pasca kebakaran belum lama ini, pihaknya masih menunggu pencabutan garis polisi. Setelah itu akan dilakukan pembersihan agar dapat difungsikan sementara oleh para pedagang.

“Saat ini kami bolehkan untuk menggunakan emperan pasar untuk berjualan, selama itu tidak mengganggu dan tertib,” ucapnya.

Mengenai penggunaan Los pasar yang memiliki 3 lantai baru di bangun, ia kembali menjelaskan bahwa kapasitasnya terbatas yaitu sekitar 390 los atau lapak. Sementara total korban kebakaran mencapai 500 an.

Namun begitu, ia kembali menekankan bahwa pemerintah daerah melalui instansi yang dipimpinnya tidak akan tinggal diam. Untuk mengakomodir para pedagang, pihaknya juga telah mengusulkan anggaran untuk merenovasi pasar yang dibangun pada pemerintahan sebelumnya.

“Kami juga akan melakukan penataan kembali pasar yang dibangun lalu karena los nya sangat kecil dan tidak layak untuk pedagang. Saat ini los yang digunakan hanya berukuran 2×2 meter dan itu sangat sempit,” katanya.

Namun diakhir ia menegaskan akan terus mengawasi setiap pedagang, jangan sampai merugikan sesama. Sebab kata dia, terkadang ada pedagang yang diberikan tempat, tapi kemudian tidak dimanfaatkan malah sebaliknya diperjual belikan.

“Kadang ada yang menjual hanya 1 hari tapi 1 Minggu kemudian tidak lagi, apalagi sampai menjual lapaknya. Kami juga akan memantau setiap minggu, apabila ada yang tidak aktif, kami langsung ganti penjualnya, ini harus agar para pedagang bisa tertib,” tekanya.**

Reporter : Amlin