PALU, CS – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, menegaskan komitmennya untuk membuka akses kesehatan hingga wilayah terpencil di seluruh Sulteng.

Hal itu disampaikan saat menjadi narasumber program Dialog Interaktif Fokus Kita yang disiarkan langsung melalui Pro 1 RRI Palu dari Gedung Karebata LPP RRI, Jumat (15/8/2025).

Dialog tersebut mengangkat program Berani Sehat, salah satu fokus utama Pemerintah Provinsi Sulteng dalam meningkatkan akses dan kualitas layanan kesehatan.

Gubernur Anwar menargetkan tahun 2026 seluruh daerah yang selama ini terisolasi, seperti Pemimpin Bali dan Tiongkok-Kapak, dapat terhubung dengan jalur transportasi memadai sehingga masyarakat tidak lagi kesulitan mendapatkan layanan medis.
“Langkah pertama adalah membuka isolasi wilayah, memastikan akses transportasi lancar, lalu secara bertahap membangun layanan kesehatan berkelanjutan bersama pemerintah daerah,” ujarnya.

Selain membuka akses, ia juga menekankan pentingnya pembangunan Rumah Sakit Pratama di wilayah strategis dan terpencil.

“Saya berharap di daerah seperti Pak Kapal sudah berdiri Rumah Sakit Pratama. Dalam lima tahun ke depan, kualitas layanan kesehatan di seluruh Sulteng akan meningkat signifikan,” tegasnya.

Gubernur juga memaparkan rencana pembangunan rumah sakit spesialis sesuai kebutuhan daerah, seperti rumah sakit khusus penyakit paru yang akan ditempatkan di beberapa titik, termasuk Dimanggai dan Dipalingi.

Untuk mendukung target tersebut, Pemprov Sulteng mengalokasikan minimal Rp260 miliar setiap tahun dari APBD di luar belanja pegawai untuk sektor kesehatan.

Anggaran ini diarahkan pada pengembangan rumah sakit, peningkatan fasilitas, dan pengadaan peralatan kesehatan modern.

“Dengan akses terbuka, fasilitas memadai, dan tenaga medis yang siap, kita ingin seluruh rakyat Sulteng merasakan manfaat pembangunan kesehatan, tanpa terkecuali,” pungkasnya.

Editor: Yamin