TOUNA, CS – Kondisi Pondok Pesantren (Ponpes) Alkhairaat di Desa Bantuga, Kecamatan Ampana Teta, Kabupaten Tojo Una-Una (Touna), dipastikan masih beraktivitas normal meski sempat ramai isu di media sosial (Medsos) yang menyebut pondok tersebut seakan tidak lagi beroperasi.
Pantauan awak media ini, Senin (18/8/2025), masyarakat bersama orang tua santri justru melakukan kerja bhakti membersihkan lingkungan pondok karena bertepatan dengan libur santri selama dua hari. Sehingga dipastikan isu yang beredar di Medsos adalah Hoax (berita bohong).
“Postingan di media sosial yang menggambarkan pondok kosong itu karena santri memang diliburkan tanggal 17 Agustus. Hari ini mereka masih libur, dan besok sudah kembali masuk pondok,” jelas Pelaksana tugas (Plt) Pimpinan Ponpes Alkhairaat Bantuga, Ustadz Umar Samir.
Ustadz Umar menegaskan, dinamika yang terjadi hanya terkait pergantian pimpinan sehingga tidak memengaruhi aktivitas belajar mengajar maupun keberadaan tenaga pendidik.
Menurutnya, santri yang benar-benar keluar hanya puluhan orang, sementara jumlah santri yang masih aktif mencapai ratusan.
Ia juga mengungkapkan adanya upaya provokasi yang menyebarkan isu pondok akan ditutup, bahkan menakut-nakuti santri dengan kabar akan ada serangan ke pondok.
“Sampai anak-anak sempat tidak tidur semalam karena disuruh menyiapkan senjata tajam. Padahal itu hanya isu yang sengaja dibuat untuk menjatuhkan nama baik pondok,” ujarnya.
Meski menghadapi tekanan dari berbagai pihak, Ustadz Umar berkomitmen melakukan pembenahan tata kelola pondok agar lebih transparan dan akuntabel.
Ia mengimbau masyarakat dan orang tua santri tidak mudah termakan provokasi serta bersama-sama membangun pondok.
Sementara itu, Ketua Umum Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Dr. HS Mohsen Alaydrus, menyayangkan polemik yang terjadi di Ponpes Bantuga.
Ia menegaskan, pergantian pimpinan dilakukan berdasarkan aspirasi daerah dengan tujuan memperbaiki kondisi pondok.
“PB Alkhairaat tidak pernah berniat mengganti pimpinan tanpa alasan. Semua melalui proses dan tahapan. Jangan hanya karena pengaruh satu orang lalu merusak masa depan pondok,” tegasnya.
Editor: Yamin