POSO, CS – Harga komoditas kakao di Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah (Sulteng), mengalami fluktuasi signifikan dalam beberapa waktu terakhir. Kondisi ini juga terjadi pada sejumlah komoditas pertanian lainnya.

Manager PT Armadjaro, Hasan Basry, menyebutkan ketidakstabilan harga dipengaruhi melemahnya permintaan industri dan tingginya pasokan dari negara produsen utama.

“Untuk di Poso sendiri bermain di kisaran Rp69 ribu hingga Rp70 ribu per kilogram hingga hari ini. Malah harga cengkeh masih di atas harga kakao, berkisar Rp107 ribu,” kata Hasan, Kamis (25/9/2025).

Ia menuturkan, perbandingan dengan tahun lalu menunjukkan penurunan tajam. Saat itu harga kakao di Poso sempat menembus Rp149 ribu per kilogram, sementara cengkeh Rp126 ribu.

Meski harga tertekan, Hasan meminta petani tidak patah semangat menghadapi situasi pasar yang tidak menentu. Menurutnya, fluktuasi merupakan dinamika wajar dalam perdagangan komoditas.

“Namanya juga pasar, pasti ada naik ada turun. Jangan sampai gaya bertani kita ikut melemah karena melihat harga sekarang,” tegasnya.

Situasi ini membuat petani Poso dihadapkan pada tantangan berat, yakni bertahan di tengah ketidakpastian harga atau mulai melirik komoditas lain yang dianggap lebih menjanjikan.

Reporter: Ishaq