PARIMO, CS – Pimpinan Wilayah (PW) Ikatan Pelajar Muhammadiyah (IPM) Sulawesi Tengah (Sulteng) menggelar Musyawarah Wilayah XV, yang secara resmi dibuka, di Kompleks Madrasah Aliyah (MA) Muhammadiyah Bolano, Desa Bolano Tengah, Kecamatan Bolano, Kabupaten Parigi Moutong (Parimo), Sabtu (4/09).
Ketua Panitia, Ahmad Mujaddid menyebutkan, pada gelaran Musywil kali ini IPM Sulteng mengusung semangat kebersamaan untuk memajukan IPM Sulteng, sebagai organisasi otonom Muhammadiyah dalam mengemban dakwah amar makruf nahi munkar di kalangan pelajar, serta mewujudkan pelajar Muslim yang berakhlak, berilmu dan terampil.
“Hal ini sesuai dengan tema yang ditetapkan pada Musywil kali ini, yakni Menggairahkan Semangat, Menjalin Kebersamaan, Memajukan IPM Sulawesi Tengah,” kata Ahmad Mujaddid.
Kata dia, pelaksanaan Musywil menjadi ajang evaluasi terhadap periode kepemimpinan PW IPM Sulteng periode 2018-2020, lalu kemudian memilih formatur yang akan menyusun kepengurusan PW IPM Sulteng periode selanjutnya, yakni 2020-2022. Peserta Musyawarah terdiri dari perwakilan Pimpinan Daerah (PD) dan perwakilan Pimpinan Cabang (PC) IPM se-Sulteng.
“Alhamdulillah, meskipun pelaksanaannya sempat tertunda dari jadwal awal, namun animo dari para peserta tetap terjaga di tengah kondisi pandemi Covid-19. Kami pastikan pelaksanaan Musyawarah kali ini tetap menerapkan dan menyesuaikan protokol kesehatan pencegahan penyebaran COVID-19,” ujar Ahmad Mujaddid.
Ketua Umum PW IPM Sulteng periode 2018-2020, Muh. Amrul Khair menambahkan, Musywil kali ini diharapkan dapat menjadi momentum yang menarik untuk menyalurkan seluruh energi dan pikiran positif kader-kader serta Pimpinan di IPM, untuk menjaga eksistensi perjuangan IPM di Sulteng, agar tidak terjebak pragmatisme dari kepentingan-kepentingan politis dan suksesi semata.
“IPM ke depan tidak sekedar membutuhkan pemimpin baru, tetapi ada arah kebijakan yang akan menjadi koridor kepemimpinan tersebut. Independensi inilah yang harus dijunjung tinggi, menjauhkan diri dari intervensi yang akan mencederai organisasi,” tegas Amrul Khair.
Sementara itu, Wakil Sekretaris PW Muhammadiyah Sulteng, Dr. Mustamin Idris dalam amanatnya pada pembukaan Musywil XV IPM Sulteng menegaskan, semangat kebersamaan dalam sebuah organisasi harus terus dijaga dengan baik. Karena menurutnya, dengan kerja sama yang baik, maka akan dapat menghasilkan produk karya atau gagasan yang produktif.
“Bentuk tim kerja sama yang kompak, sehingga bisa menghasilkan program atau gagasan yang produktif, dan bisa memberikan warna di tengah masyarakat,” ujar Mustamin Idris.
Ia juga mengingatkan, semangat pengembangan organisasi ke depan harus dilandasi dengan iman dan amal saleh. Utamanya bagi IPM sebagai ortom Muhammadiyah, yang memiliki tujuan utama amar makruf nahi munkar.
Mustamin Idris juga mendoakan, agar IPM sebagai pelopor, pelangsung dan penyempurna amanah serta amal usaha Muhammadiyah, dapat menjadi organisasi tempat pembentukan karakter pribadi pelajar yang mulia di Muhammadiyah, serta terus berkiprah dan mewarnai langkah-langkah dakwah Muhammadiyah, khususnya di Provinsi Sulteng. **