PALU, CS –  Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid, melaunching buku berjudul “Kiat Sekolah Mencetak Siswa Berprestasi” tulisan Haliadi Sadi, S.S,. Ph.D. Buku tersebut mengulas Biografi Pimpinan Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu, Abdul Basit Arsyad, sebagai tokoh yang telah banyak memberi kontribusi di bidang pendidikan di Provinsi Sulteng.

Buku tersebut menceritakan tentang  jejak langkah perkembangan dan pencapaian Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu, dan sepak terjang dan kontribusi Abdul Basit selama ini dalam memajukan A-Azhar Mandiri Palu.

Lauching buku tersebut, merupakan salah satu rangkaian acara perayaan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-37 Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu, yang dilaksanakan, di SMA Al-Azhar Palu, di Jalan Garuda, Kecamatan Mantikulore, Kota Palu, Selasa 9 November 2021.

Selain melauching buku, kegitan itu juga diisi dengan Pameran jejak langkah Perkembangan dan pencapaian Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu, koleksi foto, miniatur warisan budaya dunia benda bersejarah lainnya, dan peresmian Masjid SMA Al-Azhar Palu.

Dikesempatan itu, Pimpinan Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu, Abdul Basit Arsyad, M.Pd menyampaikan, buku tersebut ditulis oleh orang lain agar lebih objektif,dan bahkan sebelumnya dilakukan proses penulisan, terlebih dahulu dilakukan riset.

Kata Basit, dirinya baru saja menerima SK pensiun sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS). Meski demikian, dia mengaku tetap memiliki semangat yang besar untuk memajukan dunia pendidikan.

“Kemarin saya sudah terima SK pensiun, tapi semangat saya menbangun dunia pendidikan tidak berhenti walaupun saya sudah pensiun. Saya akan tetap berkontribusi untuk memajukan dunia pendidikan walaupun saya ini belum ada apa-apa, belum ada pengaruhnya. Tetapi saya terus berupaya mencerdaskan dan melayani anak-anak kita,” katanya.

Basit menyampaikan, Yayasan Al-Azhar telah mencetak kurang lebih 15 ribu alumni, yang saat ini masih memiliki hubungan baik dengan siswa-siswi bahkan orang tua.

“Alhamdulillah hubungan kami dengan siswa-siswi atau orang tua masih sangat baik, buktinya kalau ada siswa yang kawin kami masih diundang, bahkan semua guru-guru diundang. Karena ada hubungan batin antara siswa dan guru-guru, itu yang saya rasakan luar biasa. Karena memang anak-anak kami anggap menganggap kami orang tua mereka.  Itu semua karena kerja keras semua guru-guru,” terangnya.

Tekait dengan sejarah berdirinya Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu, Abdul Basit menuturkan, pertama kali terbentuk sejak tahun 1986 yang dirintis oleh babapknya bernama Arsyad, yang berprofesi sebagai penceramah, pendidik dan bahkan politisi.

“Saya ingat dulu tahun 1986, waktu itu ayah saya seorang penceramah, pendidik karena 20 tahun sebagai pimpinan Pesantren Alkhairaat,  dan politisi juga. Karena  anggota DPRD dua periode,” katanya.

Lanjut Basit, sekitar tahun 1988 bersama bapaknya ke Desa Taipa (Saat ini Kelurahan Taipa, Kecamatan Palu Utara) mengawali pembangunan gedung Yayasan Al-Azhar Mandiri Palu. Dalam prosesnya, juga dibantu oleh Kepala Desa Taipa, Rasyid (Orang tua Wali Kota Palu saat ini, Hadianto Rasyid).

“Waktu itu kami dibantu kepala desa taipa, Alhamdulillah, itu awal pembangunan kita, dan sampai hari ini kita tetap berjalan, mudah-mudahan ada manfaatnya. Kita ikhlas karena Allah SWT,” terangnya.

Dipenghujung, Basit menyampaikan terimakasih kepada kepada pemerintah Kota Palu, baik sebelumnya dan saat ini. Dia mengaku sangat optimis, Walikota saat ini sangat berkomitmen dengan dunia pendidikan.  Dan salah satu contohnya adalah memberikan penghargaan kepada siswa berprestasi.

“Nama baik Sulteng akan baik kalau bidang pendidikan kita berprestasi,” tandasnya.

Dikesempatan selanjutnya, Wali Kota Palu, H. Hadianto Rasyid mengatakan, sejauh ini Al-Azhar sudah mengnasional, melahirkan 15 ribu alumni dan sudah melahirkan anak-anak yang memiliki segudang prestasi, bukan hanya pada level nasional tapi juga internasional.

“Pemerintah Kota Palu sangat mengapresiasi Al-Azhar, dari SD sampai SMA. Yang kemudian hari ini menjadi kiblat dari sekolah-sekolah yang ada di Sulteng. Ini merupakan prestasi yang luar biasa, ini adalah kontribusi yang sangat besar, yang diberikan oleh seorang orang tua kita Basit kepada Sulteng. Yang menghadirkan pendidikan yang sangat moderen, moderat, dan profesional,” sebut Walikota.

Terkait dengan terbitnya “buku kiat sekolah mencetak siswa berprestasi” atas inisiatif pembuat biografi, Walikota menilai bahwa Basit memang harus dibuatkan biografi, karena sudah memberikan buktinya, memberikan kontribusi yang besar untuk Sulteng, khususnya Kota Palu.

“Alhamdulillah, setelah pensiun dari PNS, beliau (Basit) menyatakan sudah mewakafkan dirinya untk senantiasi memberikan kontribusi terhadap kemajuan pendidikan di Sulteng, khususnya di Kota Palu. Oleh karena itu, saya atasnama Pemerintah Kota Palu memberikan penghargaan setinggi-tingginya. InsyaAllah tahun depan kami akan berikan penghargaan lifetime achievement  (penghargaan yang menghormati pengabdian orang-orang yang membuat kontribusi signifikan) atau orang yang berjasa dalam dunia pendidikan sepanjang hidupnya. Gelar ini sangat pantas untuk Pak Basit,  atas kontribusi, dan pencapaian yang selama ini dalam memajukan pendidikan di Sulteng,” tandas Walikota. **