Total 55 Jemaah Haji Indonesia Wafat, Menag Minta Program KBIHU Perhatikan ini

Menag RI, Yaqut Cholil Qoumas, memberikan keterangan pers, di Jeddah, Sabtu 16 Juli 2022. (FOTO : Humas Kemenag)

JEDDAH, CS – Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas meminta Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), untuk lebih memperhatikan kesehatan jemaah haji. Program yang disusun juga agar disesuaikan dengan tingkat kesehatan jemaah.

Menurut Menag, ini penting dilakukan dalam rangka bersama-sama menjaga kondisi kesehatan jemaah. Apalagi, setelah menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, tidak sedikit jemaah yang mengalami kelelahan.

Bacaan Lainnya

“Temuan kita, masih banyak jemaah haji yang memaksakan diri melaksanakan ritual sunnah. Termasuk program dari KBIHU itu menurut kami perlu lebih memperhatikan kondisi jemaah,” terang Menag, usai memimpin rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji, di Jeddah, Sabtu 16 Juli 2022.

Baca Juga :  Jasa Raharja dan JCI Teken MoU di Bidang Keselamatan Lalulintas

Hadir delegasi Amirul Hajj, Dubes RI di Saudi Abdul Aziz, Konjen RI di Jeddah Eko Hartono, tim pengawas,  stafsus Menag, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief beserta jajarannya, serta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.

“Nanti malam kita akan rapat dengan KBIHU untuk membahas bersama agar dalam mengorganisir jemaah untuk beribadah sunah bisa memperhatikan kondisi jemaah, jangan dipaksakan,” sambungnya.

Apalagi, kata Menag,  ibadah mubah, seperti jalan-jalan, city tour, dan sejenisnya. Hal itu agar dibatasi karena melelahkan.

Menag juga berpesan kepada seluruh petugas, agar terus meningkatkan layanan dengan berorientasi pada jemaah. Salah satunya adalah terus berusaha agar jemaah tidak kelelahan dan tetap sehat.

Baca Juga :  Jasa Raharja Bersama Instansi Terkait Tinjau Jalur Mudik Pulau Jawa

“Kita akan minta kepada seluruh petugas termasuk KBIHU agar pelayanan berorientasi pada kemampuan fisik jemaah,” tegasnya.

Berdasarkan data Siskohat Kemenag, sampai hari ini tercatat ada 55 jemaah wafat. Sebanyak 27 jemaah wafat pada fase sebelum Armuzna, pada rentang 4 Juni sampai 7 Juli 2022. Sebanyak 16 jemaah wafat pada fase Armuzna, 8-12 Juli 2022. Dan 12 jemaah wafat pascaarmuzna, 13 Juli hingga hari ini.

Hal lain yang dibahas dalam rapat evaluasi ini adalah pembimbing ibadah haji. Menag mengaku, menerima laporan tentang masih ada pembimbing ibadah yang tidak bekerja sesuai tugas dan fungsinya.

Baca Juga :  Ini Cara Jasa Raharja Dongkrak Pertumbuhan Pendapatan Perusahaan

Padahal, jemaah sudah lama menunggu untuk bisa beribadah haji. Sehingga, jemaah harus dipastikan mendapatkan bimbingan dengan baik.

Menag minta ke depan petugas pembimbing ibadah ditetapkan lebih awal, sebelum petugas yang lain.

“Saya minta pembimbing ibadah ditetapkan lebih awal dan dilibatkan dalam manasik lebih awal agar para pembimbing ibadah dan jemaah sudah nyambung sejak awal sehingga lebih enak komunikasinya,” pinta Menag.

Operasional haji 1443 H/2022 M sudah memasuki hari ke-43. Saat ini, telah berlangsung fase pemulangan jemaah haji gelombang pertama dari Bandara Internasional King Abdul Aziz, Jeddah. Mulai 21 Juli 2022, jemaah haji yang berangkat pada gelombang kedua akan diberangkatkan dari Makkah menuju Madinah. **

Pos terkait