BANGGAI, CS – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banggai, melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengalokasikan anggaran sekitar Rp 4 miliar lebih untuk program sanitasi sepanjang tahun 2024.
Hal itu diungkapkan Kepala Bidang Air Minum, Pengelolaan Air Limbah dan Persampahan PUPR Banggai, Christopel Satolom, yang dikonfirmasi via WhatsApp, Rabu 29 Mei 2024.
Ia mengatakan, saat ini Pemda telah menganggarkan Rp 40 miliar untuk PUPR dari APBD. Khusus untuk realisasi program sanitasi anggarannya sekitar Rp 4 miliar.
“Dari angka itu, untuk program sanitasi sekitar Rp 4 miliar,” katanya.
Kata dia, program ini bagian dari upaya Pemda Banggai menyediakan sarana sanitasi yang layak bagi warga yang tidak mampu.
Dalam pelaksanaannya, pria yang akrab disapa, Chris itu mengatakan, anggaran tersebut digunakan untuk membangun sarana Mandi, Cuci, Kakus (MCK) atau toilet di 26 desa yang tersebar di 13 kecamatan.
“Kegiatan itu sudah menjadi fokus prioritas program untuk realisasi penanganan stunting tahun 2024,” katanya.
Ditambahkan Chris, untuk penganggarannya bervariasi, mulai dari Rp 75 juta, Rp 105 juta, bahkan mencapai angka Rp 150 juta setiap desa dengan estimasi setiap unitnya berkisar Rp 15 juta.
Selain itu, Chris menambahkan, jika pembuatan MCK tersebut untuk penanganan stunting yang dilaksanakan dengan metode swakelola tipe IV. Yang mana, proses pengerjaannya dilaksanakan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) yang disertai dengan kontrak.
“Meskipun dilaksanakan melalui swakelola, tapi ada kontrak yang ditanda tangani oleh pihak pelaksana,” terangnya.
Selain dilaksanakan secara swakelola, namun terdapat 2 unit pembangunan MCK pada Ponpes Daarul Hikmah Desa Biak, Kecamatan Luwuk Utara, dan Pembangunan MCK Pondok Pesantren Yayasan Jabal Rahma, Desa Tirta Kencana, Kecamatan Toili, anggaran Rp 199.844.400.(Amlin)