Rusdy Mastura di Mata Bupati Sigi: Kesederhanaan yang Menyentuh dan Ketulusan Abadi

Rusdy Mastura dan Muhammad Irwan Lapatta. (Foto : Istimewa)

Dalam keheningan malam yang temaram, ketika angin lembut berbisik di bawah langit Kabupaten Sigi yang penuh bintang, Bupati Sigi, Mohamad Irwan Lapatta, berbicara dengan lirih namun penuh makna tentang sosok yang begitu ia hormati. Dia adalah Rusdy Mastura.

Di mata Irwan, Gubernur Sulawesi Tengah (Ssulteng) itu bukan sekadar pemimpin, tetapi lebih dari itu, seorang ayah yang bijaksana, panutan yang menuntun langkah-langkahnya dalam perjalanan panjang pengabdian.

Bacaan Lainnya

“Rusdy Mastura adalah sosok yang tak hanya kuat, tetapi juga penuh keikhlasan. Ia selalu berjalan di atas jalan kesederhanaan, tanpa pernah menunjukkan kesulitan atau keletihan,” ungkap Irwan dengan suara yang serasa bergelombang, mengikuti alur kenangannya.

Baca Juga :  5,94% Puskesmas di Sulteng Tanpa Dokter Umum, Gubernur Desak Solusi Terbaik

Bagi Irwan, Rusdy Mastura adalah seperti karang di tepi laut. Meski dihantam ombak bertubi-tubi, ia tetap berdiri kokoh, tak pernah menyerah pada amukan badai.

“Setiap kali saya melihatnya, saya teringat akan karang yang ditempa oleh gelombang yang selalu tegar, tak pernah runtuh. Bahkan saat berbagai cobaan dan tantangan datang silih berganti, beliau tetap tabah dan tersenyum lembut,” tutur Irwan, suaranya bergetar penuh kekaguman.

Kesederhanaan Rusdy bukan hanya soal penampilan atau gaya hidup, melainkan terpantul dari ketulusannya dalam melayani. Tanpa sedikit pun meminta balas jasa, ia berjuang sepenuh hati untuk rakyatnya, seolah tak ada yang lebih penting dalam hidupnya selain kebahagiaan orang-orang yang ia pimpin.

“Beliau mengajarkan kami, pemimpin-pemimpin muda, untuk bekerja dengan hati. Tidak pernah mengeluh, tidak pernah menuntut. Apa pun yang terjadi, tetaplah berbuat baik. Itu pesan beliau yang selalu terngiang di hati saya,” lanjut politisi yang dikenal dengan Sang Pengabdi itu dengan mata berkaca-kaca.

Baca Juga :  Usai Tinjau Lokasi Banjir Bandang di Torue, Menteri PUPR dan Gubernur Sulteng Sepakati ini

Kenangan manis tentang Rusdy yang selalu tegar menghadapi cercaan, fitnah, bahkan hinaan, membentuk bayangan yang begitu mendalam di benak Irwan.

“Beliau tak pernah membalas kebencian dengan kebencian. Bahkan ketika dihadapkan pada cacian yang paling menyakitkan sekalipun, beliau hanya tersenyum. Dan di balik senyum itu, ada pesan yang begitu dalam, ‘Setiap ombak pasti akan berakhir di tepian pantai”. Kata Irwan menutip kalimat inovatif Rusdy Mastura.

Kata-kata sederhana namun sarat makna itu telah menjadi pelita dalam langkah-langkah Irwan, membimbingnya untuk selalu melayani dengan tulus, meski rintangan kerap menghadang. Irwan merasa bahwa Rusdy Mastura bukan sekadar pemimpin bagi Sulteng, tetapi juga seorang guru kehidupan, seseorang yang mengajarkan bahwa kebesaran jiwa lahir dari ketulusan hati.

Baca Juga :  Begini Logo dan Tema HUT Humas Polri ke -71 Tahun Ini

Dan di bawah naungan langit Sigi yang sunyi, dengan angin yang berhembus lembut, Irwan menutup pembicaraannya dengan penuh haru.

“Beliau (Rusdy Mastura) mengajarkan kami untuk ikhlas, untuk tak pernah mengharapkan imbalan dalam setiap pengabdian. Saya berjanji, akan terus mengikuti jejak beliau. Menjadi pemimpin yang bekerja tanpa pamrih, hanya demi kebahagiaan rakyat, demi daerah tercinta,” janji Irwan.

Dalam hati Irwan, sosok Rusdy Mastura akan selalu hidup sebagai inspirasi yang tak lekang oleh waktu,  sebuah contoh nyata bahwa ketulusan dan kesederhanaan adalah warisan terindah yang bisa ditinggalkan seorang pemimpin bagi generasi yang akan datang. *

Editor : Yamin

Pos terkait