LUWU TIMUR, CS – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), salah satu perusahaan pengelola nikel berkelanjutan, menggelar dialog terbuka dengan tokoh masyarakat Desa Loeha dan Desa Rante Angin, Jumat 3 Oktober 2024.
Dialog yang berlangsung di Aula Kantor Desa Loeha ini melibatkan berbagai tokoh masyarakat, termasuk tokoh agama, pemuda, perempuan, serta perwakilan desa dan Kesatuan Pengelola Hutan Larona.
Pertemuan ini diadakan untuk membahas rencana eksplorasi Blok Tanamalia dan memastikan masyarakat turut terlibat dalam setiap proses, serta mendengar aspirasi terkait dampak kegiatan eksplorasi tersebut.
Head of External Relations PT Vale, Endra Kusuma, menjelaskan bahwa perusahaan ingin hidup berdampingan dengan masyarakat. PT Vale berkomitmen tidak akan mengganggu lahan perkebunan warga tanpa adanya kesepakatan.
“Perusahaan diberi izin oleh negara untuk melakukan eksplorasi di Tanamalia. Namun, kami tidak mau eksplorasi dijalankan tanpa berdialog dengan masyarakat. Kami percaya perusahaan dan masyarakat bisa hidup berdampingan. Maka dari itu, kami datang untuk bersilaturahmi dan berdiskusi dengan para tokoh masyarakat,” jelas Endra.
Sementara itu, masyarakat menyampaikan kekhawatiran akan dampak aktivitas tambang terhadap sumber mata pencaharian mereka, khususnya dari sektor pertanian lada yang menjadi andalan ekonomi setempat.
Dalam diskusi, PT Vale juga menyampaikan program pemberdayaan masyarakat lokal melalui pelatihan vokasional dan pengembangan usaha masyarakat yang sudah dijalankan, serta rencana membuka lapangan pekerjaan baru dalam kegiatan eksplorasi mendatang.
Dialog ini diharapkan menjadi langkah awal untuk mencapai kesepahaman antara perusahaan dan masyarakat terkait keberlanjutan kegiatan eksplorasi yang aman bagi lingkungan dan menguntungkan kedua pihak. **