POSO, CS – Muhammad Indra Garusu Bin Sainul Garusu, mantan napi terorisme yang pernah ditangkap pada 31 Mei 2022, kini tengah menjalani kehidupan baru setelah bebas dari Lapas Kelas 1 Kota Surabaya, Provinsi Jawa Timur, 10 Mei 2024.
Setelah kembali ke kampung halamannya di Kelurahan Kasiguncu, Kecamatan Poso Pesisir, Kabupaten Poso, Indra Garusu memulai hidup sederhana dengan bertani nilam di lahan milik orang tuanya.
Saat ini, Indra Garusu belum memiliki pekerjaan tetap. Sehari-hari ia membantu orang tuanya mengolah kebun nilam sembari mengikuti pelatihan Pro Posoku tahap ketiga yang diadakan oleh Lembaga Pelatihan Masyarakat Swadaya (LPMS) dan The Habibie Center (THC).
Dalam kesempatan yang berbeda, Indra menyampaikan terima kasih kepada pihak Kepolisian dari Satgas Operasi Madago Raya yang telah bersilaturahmi dengannya.
Ia berharap hubungan komunikasi ini dapat terus terjalin, demi mempererat kerja sama dalam menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat (Kamtibmas) di wilayah Kabupaten Poso.
Indra juga mengakui bahwa tindakan yang dilakukannya di masa lalu adalah sebuah kesalahan besar. Ia menyadari betul dampak buruk dari keterlibatannya dalam aksi terorisme, baik bagi dirinya sendiri maupun keluarganya.
“Apa yang saya alami di masa lalu akan menjadi pengalaman dan pembelajaran berharga. Saya bertekad untuk tidak mengulangi kesalahan tersebut,” ujarnya.
Selama menjalani masa hukuman, Indra mengaku mendapat banyak pelajaran penting yang membantunya menyadari kesalahannya. Ia menegaskan dukungannya terhadap kebijakan pemerintah dan siap membantu pihak Kepolisian dalam upaya menjaga situasi Kamtibmas, terutama dalam mencegah berkembangnya paham radikal di wilayah Kecamatan Poso Pesisir.
Dengan kesadaran dan tekad baru, Indra Garusu berkomitmen untuk membangun kehidupan yang lebih baik dan berkontribusi dalam menciptakan lingkungan yang damai di Poso.**
