POSO, CS — Muhamad Thoha Bin Sabililah, mantan narapidana kasus terorisme di Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, kini menunjukkan transformasi besar dalam kehidupannya.
Setelah menjalani hukuman atas keterlibatannya menyimpan senjata api dan bahan peledak, Thoha kini hidup damai bersama istri dan anaknya di kampung halaman.
Thoha, yang sehari-hari bekerja di kebun miliknya, menegaskan komitmennya untuk tidak lagi terlibat dalam kegiatan radikal.
Ia bahkan secara terbuka menyatakan dukungannya terhadap upaya pemerintah daerah dan aparat keamanan dalam menjaga keamanan serta mencegah penyebaran paham radikal di wilayah Poso.
“Saya sangat berterima kasih kepada pihak kepolisian yang banyak membantu saya dari awal bebas hingga sekarang. Saya akan terus mendukung kebijakan pemerintah dan berkontribusi dalam menjaga keamanan serta ketertiban masyarakat di Poso,” ujar Thoha, di Poso, Senin (6/01/2025.
Istri Thoha, yang mengelola kios kecil di depan rumahnya, juga ikut mendukung langkah suaminya. Kehidupan keluarga mereka kini berfokus pada aktivitas positif, jauh dari bayang-bayang masa lalu.
Thoha bahkan aktif membantu Satgas Operasi Madago Raya dalam upaya menangkal penyebaran paham radikal di Kecamatan Pamona Selatan.
Menurutnya, kerja sama antara masyarakat dan aparat sangat penting untuk menciptakan lingkungan yang aman dan harmonis.
Kisah Thoha menjadi inspirasi bahwa perubahan menuju kehidupan lebih baik selalu memungkinkan.
Ia berharap langkahnya ini dapat menjadi contoh bagi orang lain untuk meninggalkan paham radikal dan mendukung upaya perdamaian di wilayah Poso. *