PALU, CS – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), H. Rusdi Mastura, menerima gelar “Bapak Moderasi Beragama” dari Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Sulteng.
Gelar tersebut diterjemahkan dalam bahasa Kaili dengan sebutan “Totua Panjalunggu Agama Antesareana,” yang mencerminkan penghargaannya dalam menjaga kerukunan antar umat beragama di provinsi tersebut.
Ketua FKUB Sulawesi Tengah, Prof. KH. Zainal Abidin, menjelaskan bahwa pemberian gelar ini merupakan bentuk apresiasi terhadap dedikasi Gubernur Rusdi Mastura yang telah berhasil menciptakan suasana damai dan harmonis di tengah masyarakat yang kaya akan keberagaman agama.
“Bapak Gubernur Rusdi Mastura telah menunjukkan komitmen luar biasa dalam menjaga kerukunan umat beragama. Dalam era pemerintahan beliau, alokasi anggaran untuk FKUB Sulteng cukup besar, yang menunjukkan perhatian serius beliau terhadap isu kerukunan,” ujar Zainal Abidin dalam pertemuan di Ruang Kerja Gubernur, Senin (17/02/2025).
Selain itu, Zainal Abidin juga memuji transisi kepemimpinan yang terjadi di Sulteng, dari Gubernur Rusdi Mastura kepada Gubernur Terpilih 2024, Anwar Hafid.
Ia menyatakan bahwa proses transisi tersebut berjalan dengan damai tanpa menimbulkan ketegangan atau kegaduhan.
“Ketokohan dan keteladanan Bapak Gubernur harus menjadi panutan. Suasana sejuk yang tercipta selama proses transisi ini menjadi contoh bagi kita semua,” tambah Zainal.
Sementara itu, Gubernur H. Rusdi Mastura menyampaikan bahwa menjaga kerukunan beragama adalah kunci untuk membangun masyarakat yang damai dan harmonis.
Ia menegaskan pentingnya menghormati kebebasan beragama dan keyakinan sebagai dasar untuk menciptakan kedamaian di tengah keragaman.
“Kerukunan umat beragama adalah fondasi yang sangat penting dalam membangun masyarakat yang damai. Kita harus mampu saling menghormati, menjaga toleransi, dan menghargai perbedaan untuk menciptakan kehidupan yang harmonis,” ujar Rusdi Mastura.
Dalam kesempatan tersebut, Gubernur Rusdi Mastura juga berbagi wawasan tentang sejarah kebangsaan, termasuk pembahasan mengenai Pemilu 1955 dan Piagam Jakarta.
Ia menjelaskan bahwa Piagam Jakarta merupakan kesepakatan antara kelompok Islam dan nasionalis yang mendasari Pancasila sebagai dasar negara, serta menegaskan pentingnya kebebasan beragama dan berkeyakinan.
“Piagam Jakarta adalah landasan yang menggarisbawahi pentingnya menghormati kebebasan beragama dan beribadah tanpa diskriminasi, sebuah nilai yang harus terus kita jaga hingga kini,” tambah Rusdi Mastura.
Tak lupa, Gubernur Rusdi juga mengungkapkan rasa syukurnya atas berbagai penghargaan yang diterimanya selama masa kepemimpinannya.
Ia menyatakan bahwa keberhasilan tersebut tidak lepas dari dukungan semua pihak, termasuk masyarakat dan berbagai organisasi.
“Alhamdulillah, meskipun masa kepemimpinan saya belum mencapai lima tahun, saya sudah menerima banyak penghargaan. Ini adalah hasil dari kerja keras bersama dan dukungan dari semua pihak,” tutup Rusdi Mastura.
Editor : Yamin