PALU, CS – Provinsi Sulawesi Tengah mengalami 88 kejadian bencana selama periode Januari hingga Maret 2025, dengan banjir sebagai bencana paling dominan.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 58 kejadian merupakan banjir yang melanda berbagai wilayah.
Berdasarkan data dari Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BPBD Sulawesi Tengah, pada Januari tercatat 26 bencana. Beberapa daerah yang terdampak adalah Kabupaten Toli-Toli dengan empat kejadian banjir, Kabupaten Donggala dengan satu kejadian banjir, dan Kabupaten Sigi dengan dua kejadian banjir.
Selain itu, Kabupaten Poso mengalami tanah longsor dan banjir, sementara Kabupaten Buol mencatat delapan kejadian, termasuk abrasi pantai.
Pada Februari, jumlah bencana menurun menjadi 22 kejadian, tetapi banjir masih mendominasi di beberapa wilayah, terutama di Kabupaten Toli-Toli dengan lima kejadian. Kabupaten Buol juga kembali mencatat delapan bencana, sebagian besar berupa banjir dan tanah longsor.
Memasuki Maret, jumlah kejadian meningkat drastis menjadi 40 kasus. Banjir kembali mendominasi, terutama di Kabupaten Poso yang mencatat tujuh kejadian, serta Kabupaten Buol dengan enam kejadian. Kabupaten Parigi Moutong dan Banggai juga mengalami peningkatan kejadian banjir dan tanah longsor.
Kepala BPBD Sulawesi Tengah, Andi Saputra, mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama di daerah rawan banjir dan longsor.
“Kami terus berupaya memperkuat mitigasi bencana dan memberikan edukasi kepada masyarakat agar lebih siap menghadapi kondisi cuaca ekstrem,” ujar Andi Saputra, selasa (2/4/2025).
Dengan situasi cuaca yang masih tidak menentu, pemerintah daerah dan instansi terkait diharapkan lebih siaga dalam menghadapi potensi bencana pada bulan-bulan berikutnya.
Editor : Yamin