PALU, CS – Keluarga Besar Alkhairaat menggelar zikir dan munajat dalam rangka memperingati milad ke-98 organisasi Islam tertua di kawasan Indonesia Timur itu, Kamis (10/72025).
Kegiatan berlangsung di Gedung Almuhsinin, kompleks Pengurus Besar (PB) Alkhairaat, Jalan SIS Aljufri, Palu Barat.
Mengangkat tema “Berkhidmat untuk Bangsa”, peringatan milad kali ini juga diisi dengan pemotongan nasi tumpeng serta bedah buku. Sementara itu, upacara peringatan secara simbolis digelar di Kabupaten Sigi.
Ketua Utama Alkhairaat, HS Alwi bin Saggaf Aljufri, dalam sambutannya menekankan bahwa Alkhairaat sejak awal berdirinya telah berkhidmat di tiga bidang utama, yakni pendidikan, dakwah, dan sosial.
“Alkhairaat tetap konsisten memperjuangkan persatuan. Alkhairaat adalah organisasi Islam yang mengedepankan nilai-nilai toleransi dan nilai-nilai kemanusiaan,” ujar Habib Alwi.
Ia menambahkan bahwa prinsip Alkhairaat dalam pendidikan terbuka bagi siapa saja, tanpa membedakan agama, sebagaimana terbukti dengan banyaknya peserta didik non-muslim di sekolah-sekolah Alkhairaat.
“Pendidikan adalah kebutuhan dasar setiap manusia,” tegasnya.
Habib Alwi juga mendorong agar seluruh lembaga pendidikan di bawah Alkhairaat terus meningkatkan mutu pembelajaran seiring dengan perkembangan zaman, sembari tetap memperkuat karakter siswa dengan nilai-nilai kebangsaan dan jati diri Indonesia.
Ia menilai pentingnya transformasi dan sinergi antara sekolah-sekolah Alkhairaat dengan pemerintah daerah dan pusat, termasuk mendukung program Gubernur Sulawesi Tengah seperti “Berani Cerdas” serta penerapan program “Sekolah Rakyat” di satuan pendidikan yang membutuhkan.
Sementara itu, Ketua Umum PB Alkhairaat, HS Mohsen Alaydrus, menyampaikan bahwa kegiatan zikir dan doa ini bertujuan memohon keselamatan dan kedamaian bagi bangsa Indonesia.
“Semoga dengan doa dan zikir ini, bangsa kita diberi ketenangan dan dijauhkan dari marabahaya,” katanya.
Menurutnya, pelaksanaan doa pada milad kali ini berbeda dari tahun-tahun sebelumnya karena disesuaikan dengan usia Alkhairaat yang hampir satu abad.
“Doa yang dipanjatkan juga cukup panjang dan mendalam,” ungkapnya.
Habib Mohsen juga menyebutkan bahwa peringatan milad ke-98 ini akan berlangsung hingga puncaknya pada September 2025 mendatang.
Acara puncak tersebut sekaligus menjadi bagian dari penyambutan penetapan gelar Pahlawan Nasional bagi pendiri Alkhairaat, Guru Tua, yang direncanakan pada Hari Pahlawan, November 2025.
Turut hadir dalam kegiatan ini antara lain Ketua Umum Pengurus Pusat Wanita Islam Alkhairaat (WIA), Ustadzah Saihun Aljufri, Sekjen PB Alkhairaat Jamaluddin Mariadjang, Rektor Universitas Alkhairaat (Unisa), perwakilan Polda Sulteng, Korem 132/Tadulako, serta para pengurus wilayah dan tamu undangan lainnya. (MAL)

