BANGGAI,CS-Kecelakaan kerja diareal operasi PT Pertamina EP Donggi Motindok Field yang terjadi sekitar 31 Agustus 2025, lalu rupanya mengejutkan publik Kabupaten Banggai.

Bagaimana tidak, berdasarkan hasil penelusuran awak media menyebutkan bahwa pada insiden tersebut, salah seorang pria asal Sulawesi Selatan inisial AP (37) harus meregang nyawa saat akan membuka katup gas.

Informasi menyebutkan bahwa pasca insiden tersebut, AP sempat dilarikan ke RSUD Luwuk untuk menjalani penanganan medis, namun nyawanya tidak sempat tertolong.

Setelah pihak RSUD menyatakan bahwa korban tidak tertolong, korban langsung dibawah ke kampung halamannya dengan menggunakan pesawat carteran, melalui Bandara Syukuran A.Amir, Bubung Kecamatan Luwuk Selatan.

Meskipun nyaris mengakibatkan ledakan dahsyat, namun nyawa AP tidak bisa tertolong. Informasi menyebutkan kalau AP seketika meninggal ditempat akibat adanya tekanan Gas sehingga menyebabkan salah satu bagian tubuhnya terpisah.

Meskipun telah terjadi insiden tersebut, namun pihak perusahaan seolah menutupinya. Padahal hilangnya nyawa AP itu menjadi penanda bahwa prosedur keselamatan kerja perusahaan kembali menjadi sorotan.

Hingga berita ini diterbitkan, belum ada tanggapan resmi dari pihak perusahaan. Seharusnya perusahaan yang menerapkan prinsip Good Corporate Governmence (GCG) untuk memastikan tata kelola yang baik, transparan,dan akuntabel, harus lebih profesional.

Sebagaimana diketahui bersama bahwa PT Pertamina EP DMF merupakan perusahaan yang beroperasi dibagian zona 13 regional Indonesia timur, dan telah meraih PROPER Hijau.

Penghargaan itu diberikan oleh Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), karena telah menunjukkan kepatuhan dan melakukan upaya perbaikan berkelanjutan.**

Reporter : Amlin