PALU, CS – Satuan Penyelenggara Program Gizi (SPPG) Yayasan Kemala Bhayangkari (YKB) Polda Sulawesi Tengah (Sulteng) menerima penghargaan dari Badan Gizi Nasional sebagai Dapur Mandiri Terbaik di Provinsi Sulteng.

Penghargaan dengan predikat Dapur Terbaik 1 se-Sulteng itu diterima pada 14 September 2025 di Jakarta.

Penghargaan tersebut diberikan atas pengabdian SPPG YKB Polda Sulteng dalam mendukung program pemerintah meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui perbaikan gizi anak dan pencegahan stunting di wilayah Sulteng.

Upaya itu sejalan dengan program nasional Makan Bergizi Gratis (MBG) yang menjadi bagian dari misi Presiden Prabowo Subianto dalam Asta Cita.

Kepala SPPG YKB Polda Sulteng menjelaskan, dapur gizi ini melayani enam sekolah penerima manfaat di Kota Palu, antara lain SDN Inpres Bumi Sagu (306 siswa), TK Bhayangkari 01 Palu (83 siswa), SMPN 1 Palu (1.060 siswa), SDN 15 Palu (387 siswa), TK Bhayangkari Polresta Palu (31 siswa), dan SMAN 1 Palu (1.533 siswa), dengan total penerima manfaat sebanyak 3.400 siswa.

Kegiatan operasional SPPG dimulai sejak pukul 04.00 Wita hingga penyaluran MBG pada pukul 11.00 hingga 13.00 Wita.

Sebelum makanan disalurkan, setiap menu diuji melalui rapid test untuk memastikan bebas dari bahan berbahaya seperti formaldehida, nitrit, arsen, dan sianida.

“Keamanan dan kualitas gizi adalah prioritas utama kami,” ujar Kepala SPPG YKB Polda Sulteng.

Untuk bahan baku, SPPG YKB Polda Sulteng bekerja sama dengan pedagang lokal di pasar, guna membantu perputaran ekonomi UMKM. Bahan baku utama yang digunakan mencakup beras premium merek Cinta Nur dan Pandan Wangi, minyak goreng Bimoli, serta kecap Bango.

“Kami berpegang pada prinsip kualitas, bukan keuntungan,” tegasnya.

SPPG YKB Polda Sulteng juga telah memenuhi standar higiene dan sanitasi tinggi. Dapur ini memiliki Sertifikat Laik Higiene Sanitasi (SLHS), sementara seluruh petugas telah mengikuti sertifikasi penjamah makanan pada 25 Oktober 2025 di Sriti Convention Hall, Palu Barat. Selama bekerja, seluruh petugas diwajibkan menggunakan seragam bersih, tutup kepala, masker, dan sarung tangan.

Peralatan dapur dicuci menggunakan air Reverse Osmosis (R.O) yang telah dimurnikan dari kandungan logam berat, bakteri, dan virus. Bahan baku seperti ayam, beras, dan buah diperoleh segar setiap hari, sedangkan pengolahan dilakukan dengan alat berteknologi tinggi seperti kompor steamer dan kulkas enam pintu untuk menjaga suhu ideal makanan.

Pemeriksaan bahan baku dilakukan secara berlapis oleh Biddokkes Polda Sulteng dan Dinas Kesehatan, yang juga rutin melakukan inspeksi dua kali sebulan. Sementara pengawasan kebersihan dapur dan lingkungan dilakukan oleh Itwasda Polda Sulteng.

Dalam hal pengelolaan limbah, SPPG YKB Polda Sulteng juga menerapkan sistem ramah lingkungan. Limbah organik disalurkan ke peternak di Jalan Sulawesi, Kota Palu, sedangkan limbah non-organik diangkut setiap pagi oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) untuk mencegah penumpukan sampah.

Dengan penerapan standar tinggi mulai dari pemilihan bahan baku hingga distribusi makanan bergizi, SPPG Yayasan Kemala Bhayangkari Polda Sulteng menjadi contoh nyata komitmen Polri dalam mendukung program nasional peningkatan gizi anak dan pencegahan stunting.*