PALU, CS – Aliansi Peduli Lingkungan Sulawesi Tengah (Sulteng) Tolak Tambang Ilegal, menggelar aksi demonstrasi menuntut keberanian Gubernur Sulteng dalam mengambil tindakan nyata terhadap aktivitas pertambangan emas tanpa izin (PETI) di wilayah Poboya, Kota Palu, Senin (28/7/2025).
Aksi yang berlangsung selama satu jam, sejak pukul 10.00 hingga 11.00 WITA itu, dipusatkan di kawasan pusat kota Palu dan mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian.
Dalam orasinya, massa aksi menuding pemerintah provinsi, khususnya Gubernur Sulawesi Tengah, tidak menunjukkan sikap tegas terhadap aktivitas tambang ilegal yang dinilai semakin masif.
Koordinator aksi, Zulfikar, menyebutkan bahwa aktivitas PETI di Poboya saat ini melibatkan alat berat seperti ekskavator dan ratusan truk pengangkut material yang lalu lalang setiap hari tanpa tindakan hukum yang jelas.
“Pemerintah terkesan gamang dan tidak berani mengambil sikap terhadap pencurian sumber daya alam yang dilakukan secara terbuka. Ini bukan lagi tambang rakyat, tapi sudah jelas didukung oleh modal besar,” ujar Zulfikar dalam orasinya.
Ia menilai, Gubernur Sulteng terlalu mengandalkan Satuan Tugas Tambang dan Lingkungan Hidup, yang menurutnya hanya memperpanjang birokrasi.
Zulfikar menegaskan bahwa penertiban tambang ilegal seharusnya menjadi tanggung jawab langsung gubernur melalui koordinasi dengan aparat penegak hukum.
Lebih lanjut, Zulfikar menyuarakan kekhawatiran akan dampak lingkungan dari aktivitas tersebut, terutama penggunaan bahan kimia berbahaya seperti sianida.
Ia menyebut penggunaan air tanah secara berlebihan dan pencemaran bahan kimia bisa mengancam keselamatan masyarakat di wilayah Lembah Palu.
“Aktivitas ini berisiko tinggi terhadap kesehatan warga, terutama karena penggunaan sianida dalam jumlah besar yang berlangsung bertahun-tahun,” ujarnya.
Aliansi juga menilai bahwa pelaku tambang ilegal bukan lagi masyarakat kecil, tetapi pihak bermodal besar yang memanfaatkan citra “tambang rakyat” sebagai tameng.
“Rakyat tidak mungkin menyewa alat berat, truk, dan membeli sianida dalam jumlah besar. Ini harusnya jadi perhatian serius pemerintah,” tegasnya.
Melalui aksi ini, Aliansi Peduli Lingkungan mendesak Gubernur segera mengambil tindakan konkret dan tidak hanya menyampaikan keberanian dalam bentuk retorika.
Editor: Yamin


