MOROWALI, CS – Beredar video dan foto di media sosial whatsapp group nampak sejumlah pekerja di pabrik smelter PT Merdeka Tsinghang Indonesia (MTI) yang berada di kawasan PT Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Morowali, Sulawesi Tengah, berhamburan akibat kebocoran gas.
Ada sejumlah video yang viral, diantaranya berdurasi 4 detik 11 detik 12 detik dan 14 detik serta sejumlah foto nampak para pekerja panik, bahkan ada yang terkapar tak berdaya diduga akibat keracunan gas.
Menanggapi peristiwa tersebut Dedy Kurniawan selaku Communication and Media Relation Head PT IMIP, melalui keterangan resminya, Rabu 20 Maret 2024 mengatakan, kebocoran gas itu terjadi saat pengujicobaan pengoperasian pabrik asam.
Dijelaskan Dedy, bahwa peristiwa kebocoran pipa gas tersebut terjadi pada, Selasa 19 Maret 2024, sekitar pukul 23.00 Wita, pada saat sedang dilakukan commissioning (uji coba) pengoperasian pabrik asam milik PT MTI.
“Commissioning itu dilakukan pukul 22.00 Wita. Sejam kemudian, tim MTI mendeteksi terjadinya kebocoran gas di lantai 4 pabrik,” kata Dedy.
Akibat kejadian itu, seluruh karyawan dievakuasi yang berada di sekitar lokasi kejadian ke tempat yang lebih aman. Selain itu, aktifitas commissioning dihentikan dan pabrik dihentikan operasionalnya.
“Seluruh karyawan PT MTI yang berada di lokasi kejadian dan dievakuasi semuanya dalam kondisi aman,” ujarnya.
Dikatakan Dedy, sebanyak 40 karyawan dari empat perusahaan yang kebetulan lokasinya berdekatan dengan pabrik milik PT MTI harus mendapat pertolongan di fasilitas klinik PT IMIP. Puluhan karyawan itu mengalami gejala sesak nafas dan pusing.
Diduga, mereka terpapar gas yang terbawa angin dari PT MTI hingga ke lokasi kerja puluhan karyawan tersebut. Setelah mendapat perawatan selama kurang lebih empat jam, seluruh karyawan yang terpapar tersebut sudah diijinkan pulang, karena kondisinya sudah dinyatakan normal.
“Saat ini situasi baik di dalam areal pabrik PT MTI maupun pabrik-pabrik lain yang ada di sekitarnya sudah dalam kondisi normal. Namun lokasi kejadian masih kami tutup untuk kepentingan investigasi,” Kata Dedy.
Ditambahkan Dedy, bahwa kebocoran gas tersebut tidak berdampak ke area pemukiman penduduk. Setelah dilakukan pengecekan kadar udara menggunakan alat Single Detector Only For So2 hasilnya adalah nihil.
“Nihil. Hasil pengujian kadar udara di Desa Labota tak ditemukan kandungan So2. Jadi Masyarakat tak perlu khawatir,” tandas Dedy. *