SULSEL, CS – Sebagai bagian dari komitmennya dalam mendukung industri pertambangan nikel berkelanjutan di Indonesia, PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), yang merupakan bagian dari Group Mining Industry (MIND ID), terus berinovasi dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang siap bersaing di kancah global.

Salah satunya melalui program Co-ops (Cooperative Education) yang bekerja sama dengan Universitas Hasanuddin (Unhas).

Program Co-ops bukan sekadar magang biasa, tetapi sebuah ekosistem pembelajaran berbasis pengalaman yang bertujuan untuk mempersiapkan generasi muda menjadi pemimpin masa depan di industri pertambangan yang berkelanjutan.

Sejalan dengan visi Indonesia Emas 2045 dan pilar pembangunan sumber daya manusia yang dicanangkan dalam Astha Cita Presiden Prabowo, PT Vale membuka peluang bagi mahasiswa semester akhir Unhas untuk mengasah keterampilan dan mempelajari praktik Good Mining Practices (GMP) secara langsung di area operasional Blok Sorowako.

Chief Human Capital (CHCO) PT Vale, Adriansyah Chaniago, menegaskan bahwa keberlanjutan industri pertambangan bergantung tidak hanya pada teknologi, tetapi juga pada kesiapan talenta yang memiliki pemahaman tentang tantangan industri di masa depan.

“Kami di PT Vale percaya bahwa investasi terbesar adalah investasi pada manusia. Melalui Program Co-ops ini, kami berharap mahasiswa tidak hanya siap memasuki dunia kerja, tetapi juga menjadi bagian dari perubahan menuju industri tambang yang lebih bertanggung jawab dan berkelanjutan,” ujar Adriansyah, melalui rilis yang diterima media ini, Rabu (12/02/2025).

Kata Adriansyah, Program Co-ops tahun ini memasuki Batch III dengan seleksi yang ketat. Dari 161 pendaftar, 45 mahasiswa terbaik berhasil lolos tahap awal seleksi yang dilakukan oleh Unhas, termasuk sembilan di antaranya berasal dari Luwu Timur, wilayah yang juga menjadi bagian dari ekosistem operasi PT Vale.

Setelah melalui seleksi administrasi dan wawancara di Gedung LPPM Unhas Tamalanrea, sebanyak 15 mahasiswa terbaik akan bergabung langsung dengan berbagai departemen di PT Vale selama enam bulan. Mereka akan mendapatkan pendampingan dari karyawan senior dan memperdalam wawasan tentang praktik industri, teknologi terbaru, serta implementasi keberlanjutan di sektor pertambangan.

“Kami melihat potensi yang besar dari mahasiswa Unhas. Mereka tidak hanya memiliki keterampilan akademik, tetapi juga pemikiran kritis dan inovatif yang dapat memberikan perspektif baru bagi perusahaan,” ucap Adriansyah.

“Program Co-ops ini bukan hanya tentang pelatihan, tetapi juga tentang membangun hubungan antara dunia akademik dan industri, serta menciptakan peluang kerja bagi talenta muda Indonesia,” tambahnya.

Wakil Ketua Tim Co-Ops Unhas, Ilham Alimuddin, mengungkapkan pentingnya inisiatif ini dalam mempersiapkan mahasiswa menghadapi dunia kerja.

“Harapan kami, Co-Ops bukan hanya menjadi ajang pembelajaran, tetapi juga menjadi gerbang bagi generasi muda untuk berkontribusi dalam industri pertambangan yang lebih inklusif dan berkelanjutan,” katanya.

Program ini juga semakin inklusif, membuka kesempatan bagi mahasiswa dari berbagai disiplin ilmu, termasuk Ilmu Kehutanan dan Ilmu Manajemen, yang menunjukkan bahwa industri pertambangan membutuhkan beragam perspektif untuk membangun masa depan yang lebih baik.

Bagi Jeremy Christover Paelongan, mahasiswa Fakultas Teknik Elektro asal Sorowako, program ini merupakan kesempatan emas untuk memahami industri secara lebih mendalam.

“Melalui Co-Ops, saya bisa belajar langsung dan merasakan tantangan dunia kerja, yang tentunya akan menjadi bekal berharga bagi masa depan saya,” ujarnya.

Mahasiswa Teknik Elektro lainnya, Diva Zulfaedah Salsabila,  juga menyambut baik program ini, yang membuka peluang bagi perempuan di dunia teknik dan pertambangan.

“Co-Ops memberi saya kesempatan untuk membuktikan bahwa perempuan juga bisa bersaing dan berkontribusi dalam industri ini,” paparnya.*

Editor : Yamin