PALU, CS – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Dr. Anwar Hafid, M.Si, menyampaikan harapannya agar setiap orang yang mengurus perizinan di Sulteng dapat merasa nyaman dan dihargai.
“Harapan saya ada ruang tamu untuk orang yang mengurus perizinan, suguhkan kopi atau teh, buat mereka nyaman karena warga ini raja yang mau dilayani,” ujarnya saat memimpin rapat strategis dengan perangkat daerah yang terkait urusan perizinan di ruang Polibu, Jumat (14/03/2025).
Rapat yang dihadiri oleh Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Dr. Rudi Dewanto, S.E., M.M., serta sejumlah kepala dinas dan pejabat terkait lainnya, membahas pentingnya peningkatan kualitas pelayanan perizinan di Sulteng.
Dalam arahannya, Gubernur Anwar Hafid menekankan bahwa perizinan merupakan garda depan pelayanan publik yang sangat menentukan kredibilitas pemerintah di mata masyarakat.
Ia mengingatkan bahwa pengelolaan perizinan yang buruk dapat berisiko pada hilangnya kepercayaan publik dan bahkan tindakan hukum.
“Salah sedikit dalam mengelola perizinan, dua risikonya. Pertama, imej pemerintah akan hancur di masyarakat, dan kedua, jika salah memberi izin, bisa berakhir di penjara,” tegasnya.
Untuk mewujudkan tata kelola perizinan yang baik dan menciptakan ekosistem investasi yang ramah di Sulteng, Gubernur memberikan sejumlah instruksi yang harus segera ditindaklanjuti oleh perangkat daerah terkait. Salah satu instruksi utama adalah pembuatan Standar Operasional Prosedur (SOP) yang jelas mengenai kepastian pelayanan, termasuk estimasi waktu dan biaya yang diperlukan dalam proses perizinan.
“Saya minta tolong supaya jelas waktunya, berapa pun lamanya asal kita bisa (selesaikan) karena rakyat butuh kepastian,” tambahnya.
Selain itu, Gubernur juga meminta agar setiap petugas yang bertugas di meja pelayanan untuk membuat pakta integritas. Hal ini bertujuan untuk memastikan adanya transparansi dalam proses perizinan dan untuk menghindari keterlambatan.
“Saya minta tanda tangan masing-masing petugas yang dilewati dalam proses izin, kalau lima meja yang dilewati maka lima orang buat pakta integritas dan ini juga menjadi kontrak kinerja kita untuk memberi reward dan punishment,” ujarnya.
Gubernur juga menekankan pentingnya melayani pemohon izin dengan sepenuh hati dan tanpa diskriminasi.
Ia mengingatkan agar setiap pemohon izin dilayani dengan sikap yang ramah, seperti “raja”, dan merasa dihargai. Dengan langkah-langkah ini, Gubernur berharap pelayanan perizinan di Sulawesi Tengah akan semakin baik dan memberikan kenyamanan bagi warga yang membutuhkan layanan tersebut.
Editor : Yamin