PALU, CS – Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah (Pemprov Sulteng) melalui Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura (TPH) mengalokasikan anggaran sebesar Rp365,3 miliar dalam Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun 2025 untuk mencetak 10.180 hektar lahan sawah baru.

Program ini merupakan bagian dari Program Cetak Sawah Rakyat yang digulirkan oleh Kementerian Pertanian Republik Indonesia, serta menjadi bagian dari implementasi visi dan misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng 2025-2030, khususnya dalam pilar Berani Makmur atau Berani Panen Raya.

“Program ini sekaligus menjadi wujud dari visi-misi Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng 2025–2030, khususnya dalam pilar Berani Makmur atau Berani Panen Raya,” ujar Kepala Dinas TPH Sulteng, Nelson Metubun, Sabtu (5/7/2025).

Nelson menjelaskan bahwa dana tersebut ditujukan untuk meningkatkan produksi dan memperkuat ketahanan pangan daerah.

Ia menyebutkan tiga manfaat utama yang akan diperoleh dari pencetakan sawah baru ini, yakni Penambahan luas baku sawah dari 126.985 hektar menjadi 137.165 hektar.

Peningkatan produksi beras sekitar 45.810 ton gabah kering giling (GKG), atau setara 29.779 ton beras. Peningkatan pendapatan petani, khususnya di kabupaten penerima program.

Menurut Nelson, DIPA kegiatan tersebut diterima pada 11 Juni 2025 dan ditindaklanjuti dengan penandatanganan kontrak perencanaan SID (Survey, Identifikasi, dan Desain) pada 16 Juni 2025.

Kabupaten yang telah mengusulkan program cetak sawah ini antara lain Donggala, Tojo Una-Una, Tolitoli, Buol, Poso, Sigi, Banggai, dan Parigi Moutong. Semua usulan tersebut berasal dari pemerintah kabupaten melalui kepala daerah atau dinas TPH setempat.

Nelson menyebut bahwa pelaksanaan program nantinya bisa dikerjakan oleh TNI atau melalui sistem pengadaan E-Katalog.

Ia berharap program ini memperkuat posisi Sulteng sebagai lumbung pangan di Kawasan Timur Indonesia.

Editor : Yamin