PALU, CS – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Anwar Hafid, menegaskan perlunya percepatan penambahan fasilitas penunjang untuk mendukung operasional perdana Bandara Internasional Mutiara SIS Aljufri Palu.

Langkah ini menjadi syarat agar status internasional bandara tersebut tetap permanen dan tidak dicabut.

Menurut Gubernur Anwar, sejumlah fasilitas yang mendesak direalisasikan meliputi penambahan mesin X-ray, pemisahan ruang penumpang domestik dan internasional, perpanjangan landasan pacu dari 2.500 meter menjadi 3.000 meter, serta sarana karantina, imigrasi, dan bea cukai.

“Kalau kita bisa penuhi maka bandara internasional ini akan permanen. Kita hanya diberi waktu enam bulan untuk menyelesaikan seluruh administrasi dan fasilitas penunjang,” ujarnya dalam rapat percepatan operasional perdana bandara di Ruang Polibu, Rabu (13/8/2025).

Selain berkoordinasi dengan kementerian dan DPR RI, Gubernur Anwar juga mendapat dukungan dari PT IMIP yang siap mengalihkan pintu transit tenaga kerja asing (TKA) dari Manado ke Palu sebelum melanjutkan penerbangan ke Morowali.

Dukungan lain datang dari Gubernur Sulawesi Barat, Suhardi Duka, yang siap memindahkan keberangkatan jamaah haji dari wilayahnya ke Palu jika Mutiara SIS Aljufri ditetapkan sebagai embarkasi haji. Jarak yang lebih dekat dibanding Makassar menjadi pertimbangan utama.

Kepala Kanwil Kemenag Sulteng menyebutkan, penetapan bandara embarkasi haji memerlukan tiga syarat: kuota minimal 4.000 jamaah, fasilitas bandara sesuai standar, dan kapasitas asrama haji memadai.

Saat ini, kuota gabungan Sulteng (2.000) dan Sulbar (1.453) masih di bawah standar, sehingga diperlukan tambahan dari provinsi lain.

Untuk fasilitas, perpanjangan landasan pacu hingga 3.000 meter menjadi salah satu poin penting. Sementara kapasitas Asrama Haji Palu yang hanya 450 tempat tidur diharapkan dapat ditingkatkan dua kali lipat atau memanfaatkan fasilitas asrama lain seperti di BPSDM Provinsi.

“Tidak ada lagi kata menunggu,” tegas Gubernur Anwar, meminta seluruh pihak segera menginventarisasi dan mengoordinasikan kebutuhan ke instansi terkait.

Rapat dihadiri Wakil Wali Kota Palu Imelda Liliana Muhidin, Asisten Perekonomian dan Pembangunan Rudi Dewanto, Kadis Perhubungan Sumarno, Kepala Bandara Internasional Mutiara SIS Aljufri Prasetiyohadi, perwakilan PT IMIP, dan instansi terkait lainnya.

Editor: Yamin