Jiwa Santri Pantang Menyerah

PALU, CS – Ketua Pimpinan Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Sulawesi Tengah Prof. Lukman S. Thahir mengatakan jihad santri konteks saat ini bukan lagi melawan penjajah Belanda tetapi jihad santri saat ini bagiamana melawan diri sendiri dan pantang menyerah.

“Tema kita ini Jihad Santri Jayakan Negeri. Jihad sekarang bukan lagi melawan penjajah Belanda. Maka jihad sekarang ini melawan diri sendiri. Dan yan penting dari santri adalah pantang menyerah” ungkap Prof. Lukman S. Thahir, pada peringatan Hari Santri 2023, Minggu 22 Oktober  2023.

Bacaan Lainnya
Baca Juga :  Seminar Nasional Sastra Unisa, 25 Bahasa Daerah Terancam Punah

Rektor UIN Datokarama Palu itu juga menyatakan bahwa semangat santri itu adalah pantang menyerah. Ia mencotohkan dirinya berjuang selama 22 tahun jatuh bangun untuk menjadi Rektor Universitas Islam Datokarama. Menurut dia, seperti itulah karakter dan jiwa santri sesungguhnya pantang menyerah.

“Semangat dan pantang menyerah itu jiwa santri, jatuh bangun untuk menjadi rektor”  imbuhnya.

Maka dari ia mengingatkan kepada para orangtua untuk memasukan anak-anaknya ke pondok-pondok pesantren. Untuk menyiapkan generasi pelanjut sehingga berkontribusi kepada bangsa ini.

Saat yang sama Kakanwil Kemenag Sulteng H. Ulyas Taha mengatakan pondok pesantren menjadi benteng moral bangsa ini. Peran santri saat ini diperhitungkan pemerintah. Karena peran santri memperjuangkan kemerdekaan melalui resolusi jihad 22 Okotber 1945.

Baca Juga :  Pemkab Touna Kembali Salurkan Rp282.880.000 Donasi untuk Palestina

“Apel peringatan hari santri meneguhkan santri kapan pun tetap dibutuhkan melawan penjajahan, kebodohan dan kemiskinan” pungkasnya. **

Pos terkait