SULTENG, CS – Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Persatuan Indonesia (Perindo) Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng) melaksanakan Rapat kerja khusus (Rakersus), di Salah satu hotel di Kota Palu, Sabtu 20 Maret 2021.
Kegiatan itu dilaksanakan dalam rangka penguatan struktur dan kelembagaan partai dalam menghadapi verifikasi partai politik 2022 dan menyongsong Pemilu 2024.
Ditemui di selah-selah kegiatan, Mahfud Masuara mengatakan, sebagai Plt Ketua DPW Partai Perindo Sulteng yang di SK kan oleh Dewan Pimpinan Pusat (DPP) memiliki tugas untuk menyusun komposisi pengurus baru. Namun dirinya megaku, sangat menyadari bahwa menyusn kompisisi untuk satu orang dengan banyak orang, sangat subjektifitas lebih mendominasi.
“Sehingga kemudian saya rapat dengan teman-teman, bagaimana kalau penyusunan kepengurusan ini kita bikin rapat koordinasi, semua orang punya hak mengusulkan untuk menghasilkan komposisi untuk benar-benar bekerja secara kolektif kolegial. Sebagaimana amanah Undang-Undang partai politik, itu tujuannya,” terangnya.
Sehingga kata Mahfud, hari ini dilaksanakan Rakersus karena pasca mundurnya ketua DPW Sulteng, kemudian dirinya diangkat sebagai Plt ketua, maka tugas dan kewenangan untuk dirinya untuk mendefinitifkan kepengurusan.
“Saya diberi kewenangan untuk menyusun, tapi kewenangan itu saya tidak gunakan. Saya menggunakan kewenangan itu dengan mengundang teman-teman, mengajak untuk menyusun bersama, tentunya menempatkan orang sesuai kapasitasnya,” jelasnya.
Mahfud menambahkan, kepentingan utama dari Rakersus adalah, dalam rangka menyongsong verifikasi KPU. Sebab, jika dilihat draf tahapan Pemilu akan dilaksanakan KPU akhir tahun ini.
Kata dia, tahapan Pemilu 2024 sudah akan dimulai akhir tahun ini. Sementara verfikasi keanggotaan partai itu mulai Juni 2022. Sehingga struktur yang telah dibentuk itu bekerja untuk mensukseskan verifikasi sebagai peserta Pemilu, dan tentunya juga meraih hasil maksimal di Pemilu nanti.
“Karena untuk di Sulteng itu kita punya 16 kursi di DPRD. 2 DPRD Provinsi, 14 di DPRD Kabupaten/kota. Itu dulu saat berangkat dari nol, saat ini kita sudah punya modal, kita sudah punya budgeting untuk bertarung. Sehingga saya sadar partai-partai competitor kami di luar sana sudah sangat siap. Untuk bisa mengimbangi atau bisa menjadi pemenang di tengah competitor itu, prinsip utama yang dibangun adalah kepengurusan kolektif. Semua kepengurusan bahu membahu menyesaikan masalah di partai,” tandasnya. (YM)