Wakil Gubernur Sulawesi Tengah, dr. Renny A. Lamadjido, Sp.PK., M.Kes, mewakili Gubernur Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, menghadiri kegiatan Panen Raya Jagung Serentak Kuartal II secara virtual melalui Zoom Meeting dari Desa Labuan Panimba, Kecamatan Labuan, Kabupaten Donggala, Kamis (5/6/2025).

Kegiatan ini diikuti langsung oleh Presiden RI Prabowo Subianto dari Kabupaten Bengkayang, Kalimantan Barat, serta dihadiri secara daring oleh jajaran Forkopimda Sulawesi Tengah, antara lain Kapolda Sulteng Irjen. Pol. Dr. Agus Nugroho, S.IK., S.H., M.H., Danrem 132/Tadulako Brigjen TNI Deni Gunawan, S.E., Kabinda Sulteng Brigjen TNI Bobby Prabowo, serta Bupati Donggala Vera Elena Laruni.

Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah melaporkan bahwa panen di Donggala mencakup program Perluasan Areal Tanam (PAT) seluas 54,3 hektar dengan varietas jagung hibrida sebagai komoditas utama.

Sementara itu, berdasarkan data Polda Sulteng, total luas lahan panen jagung serentak kuartal II di wilayah Sulawesi Tengah mencapai 188,85 hektar dengan estimasi hasil panen mencapai 563,3 ton jagung pipilan kering.

Lahan tersebut tersebar di berbagai wilayah hukum Polres, termasuk Polres Sigi (59 ha), Polres Parigi Moutong (25,25 ha), dan Polres Poso (35,7 ha), serta lainnya.

Dalam laporannya, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan bahwa keterlibatan Polri dalam ekosistem pertanian jagung telah meningkatkan produktivitas secara signifikan, dari 4 ton per hektar menjadi 9 hingga 14 ton per hektar.

Polri juga menjamin perlindungan petani dari tengkulak serta menyalurkan peralatan pertanian modern seperti alat uji tanah, alat pengering, dan alat penguji kadar air jagung.

Sebagai bentuk nyata dukungan terhadap ketahanan pangan, Polri akan membangun 18 gudang penyimpanan jagung di 12 provinsi dengan kapasitas total mencapai 18.000 ton.

Presiden Prabowo Subianto dalam sambutannya menegaskan pentingnya kemandirian pangan nasional. Ia menyatakan bahwa Indonesia harus mampu memenuhi kebutuhan pangan sendiri sebagai bentuk kemerdekaan sejati.

“Kita tidak bisa menjadi bangsa yang benar-benar merdeka kalau tidak bisa memenuhi kebutuhan pangan sendiri. Ini adalah perjuangan yang sangat strategis,” tegas Presiden.

Presiden juga mengumumkan ekspor perdana 1.200 ton jagung ke Malaysia dengan harga Rp5.900/kg. Selain itu, Provinsi Gorontalo dan NTB akan menyusul dengan ekspor masing-masing sebesar 27.000 ton dan 20.000 ton.

Di akhir sambutannya, Presiden menekankan bahwa perjuangan pangan adalah bagian dari perjuangan menyelamatkan bangsa dan meningkatkan kesejahteraan rakyat.

“Jika itu tercapai, Indonesia akan berdiri kuat dan terhormat di mata dunia,” tutupnya.

Editor : Yamin