PALU, CS – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, menegaskan bahwa integritas aparatur sipil negara (ASN) merupakan kunci utama dalam mewujudkan pelayanan publik yang bebas dari praktik korupsi.

Hal itu disampaikannya saat membuka Sosialisasi Antikorupsi dan Pengendalian Gratifikasi oleh Unit Pengendalian Gratifikasi (UPG) di Ruang Polibu Kantor Gubernur, Selasa (8/7/2025).

“Sepanjang integritas kita junjung tinggi, kita akan dapat menghindarkan diri dari hal-hal yang merugikan negara,” ujar Anwar Hafid dalam sambutannya.

Menurutnya, integritas menjadi cerminan dari cara ASN melayani masyarakat secara transparan.

Anwar menekankan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui informasi pelayanan secara jelas, termasuk syarat, biaya, dan waktu yang dibutuhkan, agar tidak ada ruang untuk penyalahgunaan wewenang.

“Melayani masyarakat dengan baik adalah bagian dari proses integritas,” tegasnya.

Gubernur juga menyoroti pentingnya program BERANI Berintegritas, yang merupakan bagian dari sembilan program prioritas Pemerintah Provinsi Sulteng. Program tersebut ditempatkan di posisi terakhir sebagai pengunci keberhasilan delapan program lainnya.

“Sehebat apapun 8 BERANI, kalau tidak dikunci dengan BERANI Berintegritas, maka tidak akan berhasil,” jelasnya.

Untuk memperkuat nilai-nilai integritas, Anwar Hafid juga mengedepankan pendekatan religius melalui program BERANI Berkah, yang mendorong ASN menghentikan pekerjaan saat azan berkumandang dan segera melaksanakan salat tepat waktu.

Menurutnya, kedisiplinan dalam ibadah akan berpengaruh positif terhadap disiplin kerja dan penguatan integritas.

Sementara itu, Deputi Pendidikan dan Peran Serta Masyarakat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Wawan Wardiana, mengapresiasi gagasan Gubernur Sulteng.

Wawan menilai, pencegahan korupsi tidak bisa hanya diserahkan kepada KPK, melainkan menjadi tanggung jawab semua pihak, termasuk ASN.

“Kami mendukung penuh upaya ini. ASN harus menjadi garda depan dalam mencegah korupsi,” ujarnya.

Dalam kesempatan tersebut, Wawan juga mengenalkan strategi pencegahan korupsi melalui slogan “JUMAT BERSEPEDA KK”, yang merupakan akronim dari nilai-nilai integritas: Jujur, Mandiri, Tanggung jawab, Berani, Sederhana, Peduli, Disiplin, Adil, dan Kerja Keras.

“Kalau nilai-nilai ini diamalkan dan disebarkan ke keluarga dan komunitas, Insya Allah tidak akan ada lagi korupsi,” tandasnya.

Kegiatan sosialisasi ini turut dihadiri Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, Sekretaris Provinsi, Novalina, para kepala perangkat daerah, inspektur provinsi dan kabupaten/kota, penyuluh antikorupsi, serta mitra kerja terkait.

Editor : Yamin