PALU, CS – Bendahara DPD I Partai Golkar Sulawesi Tengah (Sulteng) yang juga Wakil Wali Kota Palu, Imelda Liliana Muhidin Said, memberi sinyal kuat akan maju dalam perebutan kursi Ketua DPD I Golkar Sulteng periode 2025-2030.
Kontestasi ini akan ditentukan melalui Musyawarah Daerah (Musda) ke-11 yang dijadwalkan berlangsung di Kota Palu, tanggal 24 hingga 25 Agustus 2025 mendatang.
Imelda mengatakan, ada banyak kriteria yang harus dimiliki calon ketua, namun yang terpenting adalah diterima seluruh kader dan mampu memajukan organisasi.
“Semua siap (calon ketua), termasuk kader-kader lainnya,” ujar Imelda saat memberikan keterangan pers, di Kantor DPD I Golkar Sulteng, Minggu (17/8/2025).
Meski belum menyebut dukungan dari DPD II, Imelda memastikan akan ada kejutan menjelang Musda.
“Nanti akan ada kejutan-kejutan,” ungkapnya.
Dukungan juga datang dari Ketua AMPI Sulteng, Ema Asmawati, yang secara singkat menyatakan sikap.
“Kita mendukung saja,” kata Ema singkat.
Sementara itu, Wakil Ketua Steering Committee Musda ke-11, Farid Djafar Nassar, menjelaskan mekanisme pencalonan ketua tetap mengacu pada petunjuk pelaksanaan (juklak) partai.
Pendaftaran calon ketua akan dibuka tiga hari sebelum Musda, dan hanya mereka yang lolos verifikasi yang berhak maju.
“Forum Musda hanya memilih ketua DPD, yang sekaligus menjadi ketua formatur untuk menyusun kepengurusan,” jelasnya.
Sekretaris DPD Golkar Sulteng, Amran Bakir Na’i, menambahkan bahwa semua kader memiliki hak yang sama untuk maju selama memenuhi syarat dan kriteria sebagaimana diatur dalam Juklak II Tahun 2025.
“Prinsipnya, kader Golkar sudah siap pakai semua,” katanya.
Amran juga menegaskan, setiap bakal calon harus memperoleh dukungan minimal 30 persen dari peserta Musda. Pemilik hak suara terdiri dari 13 DPD II kabupaten/kota, DPP, serta organisasi sayap yang mendirikan dan didirikan Golkar, dengan total 18 suara.
Ketua Panitia Pelaksana, Nasser Djibran, menambahkan kemungkinan Musda berlangsung dengan mekanisme aklamasi apabila semua peserta menyepakati satu calon.
“Kalau berbicara aklamasi, itu diatur dalam partai. Artinya semua peserta Musda sepakat memilih satu calon,” terangnya.
Editor: Yamin