PALU, CS – Cucu pendiri Alkhairaat, Habib Muhammad Ali Alhabsyi, mengajak seluruh Abna Alkhairaat untuk mengambil hikmah dari kasus dugaan penghinaan terhadap Guru Tua yang dilakukan oleh Muhammad Fuad Riyadi alias Fuad Plered, warga Yogyakarta.

“Kita ambil sisi positifnya. Dari kasus ini kita belajar untuk berbicara yang baik-baik, yang tidak menyakiti orang lain. Dan kekeliruan itulah yang saat ini kita minta dipertanggungjawabkan secara hukum yang berlaku,” ujar Habib Muhammad didampingi penasihat hukumnya, Wawan Ilham, SH, usai memberikan keterangan di Direktorat Reserse Siber (Ditreskrimsus) Polda Sulawesi Tengah, Kamis (16/10/2025).

Mantan Ketua Umum Himpunan Pemuda Alkhairaat (HPA) itu juga menyampaikan apresiasinya atas keberanian Fuad Plered yang telah datang ke Palu beberapa waktu lalu untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung.

“Salut. Itu sikap gentleman. Dan jika kasus ini nanti sampai ke pengadilan, saya akan menjadi saksi yang meringankan bagi Plered atas keberaniannya datang ke Palu,” kata pria yang akrab disapa Memet tersebut.

Habib Muhammad menegaskan, kehadirannya di Polda Sulteng mewakili cucu-cucu Guru Tua merupakan bentuk dukungan terhadap proses hukum yang sedang berjalan, sekaligus pengingat agar masyarakat lebih berhati-hati dalam berbicara di ruang publik.

“Kita sebagai warga Alkhairaat patut memberi contoh yang baik. Kita maafkan Plered, namun ada proses hukum yang harus dijalani agar menjadi pelajaran dan menimbulkan efek jera,” tandasnya.

Editor: Yamin