PALU, CS – Menteri Lingkungan Hidup Republik Indonesia (LH RI), Dr. Hanif Faisol Nurofiq, menyampaikan apresiasi kepada Universitas Tadulako (Untad) atas kontribusinya dalam mencetak sumber daya manusia unggul bagi Sulawesi Tengah dan Indonesia.

Hal tersebut disampaikannya dalam orasi ilmiah pada Wisuda ke-134 Untad, di Auditorium Untad, Senin (18/12/2025).

Dalam orasinya, Menteri Hanif menegaskan bahwa wisuda bukanlah akhir perjalanan akademik, melainkan awal dari tanggung jawab moral dan intelektual yang semakin besar, khususnya dalam menghadapi tantangan lingkungan hidup dan perubahan iklim global.

“Minggu-minggu ini kita mengalami duka mendalam di Sumatera. Perubahan iklim merupakan bagian dari triple planetary crisis bersama hilangnya keanekaragaman hayati dan pencemaran lingkungan, yang berdampak sistemik terhadap ekosistem dan kesejahteraan manusia,” ujar Menteri Hanif.

Ia menyoroti bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat dan Sumatera Utara sebagai contoh nyata keterkaitan antara hujan ekstrem akibat perubahan iklim, kondisi geomorfologi, serta deforestasi yang memperparah kerusakan lingkungan.

Menurutnya, pembangunan yang mengesampingkan aspek lingkungan demi kepentingan ekonomi semata berpotensi menimbulkan risiko bencana yang lebih besar.

Menteri Hanif menegaskan, bahwa peristiwa tersebut harus menjadi pelajaran penting, termasuk bagi Sulawesi Tengah yang juga memiliki tingkat kerentanan lingkungan.

Ia mendorong seluruh elemen masyarakat, khususnya para wisudawan dan wisudawati Untad, untuk mengambil peran aktif sebagai generasi penerus dan calon pemimpin masa depan dalam menjaga kelestarian lingkungan.

Pada wisuda ke-134 tersebut, Untad meluluskan 824 wisudawan dan wisudawati dari berbagai jenjang pendidikan, mulai dari Program Diploma, Sarjana, Magister, hingga Doktor. Prosesi wisuda secara resmi dibuka oleh Ketua Senat Untad, Prof. Dr. Djayani Nurdin, S.E., M.Si.

Dikesempatan itu, Pemerintah Sulawesi Tengah yang diwakili Asisten II Bidang Perekonomian dan Pembangunan, Dr. Rudi Dewanto, S.E., M.M., menyampaikan bahwa wisuda merupakan capaian penting hasil dedikasi dan ketekunan mahasiswa.

Ia menilai Untad sebagai salah satu pilar utama pembangunan sumber daya manusia di Sulawesi Tengah, sekaligus mitra strategis pemerintah daerah dalam menghadirkan solusi atas tantangan pembangunan melalui pelaksanaan Tri Dharma Perguruan Tinggi.

Sementara itu, Rektor Untad, Prof. Dr. Ir. Amar, S.T., M.T., mengawali pesan almamater dengan menyampaikan simpati dan doa bagi para korban bencana banjir dan longsor di Pulau Sumatera. Ia berharap para korban dapat segera pulih dan bangkit kembali.

Rektor menekankan pentingnya nilai-nilai kearifan lokal Untad yang harus senantiasa dipegang oleh para lulusan, yakni Nakaba (ketangguhan), Natona Nalanggai (keberanian berperan dan memberi manfaat), serta Nabaraka (kebijaksanaan dan kemampuan beradaptasi). Nilai-nilai tersebut diharapkan menjadi bekal moral dan intelektual dalam kehidupan bermasyarakat.

Prof. Amar juga menegaskan komitmen Untad terhadap pembangunan berkelanjutan dan pelestarian lingkungan hidup.

Kehadiran Menteri LH RI, menurutnya sebagai penguat komitmen institusi dalam mendukung agenda nasional di bidang lingkungan.

Selain itu, Untad pada tahun 2025 juga meraih Penghargaan Keterbukaan Informasi Publik sebagai Kampus Informatif, yang mencerminkan tata kelola perguruan tinggi yang transparan dan akuntabel.

Menutup sambutannya, Rektor mengajak para wisudawan menjadikan gelar akademik sebagai amanah untuk terus berkarya, menjunjung integritas, dan memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat, bangsa, dan negara.

Pada wisuda penutup tahun 2025 tersebut, lulusan terbanyak berasal dari Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan sebanyak 202 orang, disusul Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik 103 orang, Fakultas Pertanian 99 orang, Fakultas Teknik 92 orang, Fakultas Ekonomi dan Bisnis 79 orang, Fakultas Kedokteran 75 orang, Fakultas Hukum 56 orang, serta fakultas dan program lainnya.*

Editor: Yamin