BANGGAI, CS – Kondisi jembatan besi yang menghubungkan antara Desa Malik dan Desa Binsil Kecamatan Bualemo terus menjadi sorotan. Pemerintah didesak memberikan perhatianya, karena kondisi jembatan semakin memprihatinkan.

Andri Badullah salah seorang warga setempat, kepada wartawan Channelsulawesi.id mengatakan, pemerintah sudah harus memperhatikan jembatan besi ini.

Menurut Andri, meskipun dianggap mengancam keselamatan pengendara karena landasan jembatan yang sudah rusak parah, namun warga tetap nekat melintasinya, bahkan tak jarang kendaraan sering terperosok yang mengakibatkan terganggunya arus lalu lintas.

Bahkan sudah sering kali warga setempat melakukan perbaikan landasan secara swadaya, agar jembatan besi yang statusnya berada pada jalan provinsi, tersebut bisa digunakan lagi.

Desakan perbaikan juga diungkapkan Kordinator Aliansi Generasi Peduli Kearifan Lokal (AGPKL) Kabupaten Banggai, Hasrudin Laseni, Rabu 10 Mei 2023. Desakan perbaikan ini sudah ulang kali disampaikan. Namun belum juga ada perhatian pemerintah provinsi.

Menurut Rudin sapaanya, pemerintah baik daerah maupun provinsi, tidak bisa hanya memandang sebelah mata dan menganggap remeh kondisi jembatan tersebut. Jembatan besi ini sudah harus segera dibongkar dan diganti dengan jembatan yang baru, seperti dibeberapa tempat lain.

Sebab, sudah beberapa kali ia mendapati arus lalu lintas dijalur tersebut terjadi kemacetan, hanya karena ada mobil terperosok akibat landasan jembatanya patah.

Jika memang pemerintah provinsi saat ini telah mengalokasi anggaran untuk melakukan perbaikan beberapa ruas jalan di Kecamatan Bualemo, maka, alangkah bijaknya jika pemprov mengalokasi anggaran untuk merevitalisasi jembatan tersebut.

Yang mana kata Rudin, kita ketahui bersama saat ini Pemerintah Provinsi Sulteng telah menganggarkan puluhan miliar di tahun 2022, dan saat ini tengah melakukan proyek perbaikan ruas jalan Kecamatan Bualemo.

“Harusnya jangan cuma jalan saja yang diperbaiki, tapi dengan jembatan besi juga harus diganti. Jangan sampai sudah menelan korban jiwa, baru pemerintah turun tangan,” ujar mantan Ketua Cabang Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Kabupaten Banggai periode 2018-2019 tersebut. (AMLIN)