PALU, CS – Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Nasdem, H Ahmad Ali, meminta agar institusi TNI menindak tegas oknum yang melakukan penembakan terhadap warga sipil. Menurutnya, tindakan tegas diperlukan untuk mencegah terjadinya jarak antara masyarakat dan TNI.
“Perilaku oknum seperti ini membuat masyarakat dan TNI semakin berjarak, sehingga saya minta kepada Denpom untuk menindak secara tegas pelaku oknum seperti ini,” ujar Ahmad Ali saat menjawab pertanyaan wartawan.
Politisi yang menyandang bakal calon gubernur Sulteng itu, menekankan bahwa tindakan oknum TNI tersebut dapat merusak nama institusi secara keseluruhan.
“Orang tidak akan pernah bicara siapa nama orang yang menembak, tetapi orang akan bicara itu adalah anggota TNI,” tegasnya.
Dia meminta agar oknum tersebut ditindak secara tegas dan hasilnya diumumkan kepada publik.
“Dengan demikian secara tidak langsung akan menciptakan rasa keadilan di tengah masyarakat,” tambahnya.
Ahmad Ali sangat menyesalkan tindakan oknum TNI tersebut yang memperlakukan manusia di luar nalar.
“Jangankan manusia, binatang atau ternak sekalipun, kita menghalaunya dengan cara-cara baik. Tidak harus menembaki binatang tersebut, apalagi ini manusia,” ujarnya.
Menurutnya, penembakan seperti itu tidak akan terjadi jika dilakukan dengan komunikasi yang baik.
“Jika ada yang masuk kompleks, kan bisa dilakukan dengan berkomunikasi,” katanya.
Ia menyarankan agar jika itu adalah kompleks militer yang tidak boleh dimasuki masyarakat sipil, sebaiknya dibuatkan portal agar masyarakat tidak bebas masuk.
“Kalaupun ada yang masuk, bisa ditegur dengan cara yang lebih beradab, masa harus dengan menggunakan moncong senjata. Jadi sekali lagi apapun alasannya, perilaku itu sangat tidak bisa dibenarkan,” tegasnya.
Ahmad Ali kembali mengingatkan agar oknum TNI pelaku penembakan tersebut harus ditindak tegas dan kemudian dipublikasikan kepada publik. Jika tidak, hal ini akan membuat jarak antara masyarakat dan TNI semakin besar.
“Trauma lalu akan kembali menghantui masyarakat. Padahal sejak zaman reformasi, kemanunggalan TNI itu sudah terjadi, sehingga TNI dan masyarakat sudah semakin menyatu. Supaya itu tidak ternodai, itu harus ditindak secara tegas dan dipublikasikan ke publik bahwa oknum ini sudah diberi tindakan tegas,” tandas Ahmad Ali.
Sebelumnya, Kamis 11 Juli, seorang pemulung bernama Jerni (25), warga Dusun Batambaya, Desa Kalora, Kecamatan Kinavaro, Kabupaten Sigi, mengalami luka serius setelah ditembak oleh oknum TNI AU menggunakan senapan angin.
Peristiwa tersebut terjadi di Jalan Dewi Sartika, Kompleks perumahan TNI AUÂ Kota Palu, sekitar pukul 17:00 WITA. Saat itu, korban sedang mencari botol dan kardus bekas bersama dua temannya.
Saat ini korban masih menjalani perawatan seirus di Rumah Sakit Samaritan Palu *
YAMIN