SULTENG,CS – DPRD Sulteng menggelar rapat paripurna penyampaian laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis enam berikut tahun anggaran 2024, Rabu 31 juli 2024 di ruang sidang utama DPRD Sulteng.

Paripurna dipimpin Ketua DPRD Sulteng Hj Nilam Sari Lawira dan dihadiri Waket II Hj Zalzulmidah A. Djanggola, dan dihadiri 30 anggota DPRD lainnya. Sementara Gubernur diwakili Sekretaris Daerah Provinsi (Sekdaprov) Sulteng Hj Novalina.

Nilam Sari Lawira menjelaskan bahwa surat Gubernur No. 900.1.3.10/1658/BPKAD 26 Juli 2024 dan sesuai dengan ketentuan Pasal 160 Ayat (1) dan (2) serta pasal 161 ayat (1) Peraturan Pemerintah Nomor 12 Tahun 2019 tentang pengelolaan keuangan daerah menyatakan bahwa pemerintah daerah menyusun laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis untuk 6 Bulan berikutnya

Selanjutnya berdasarkan Pasal 66 ayat 2 Peraturan DPRD Sulteng Nomor 2 Tahun 2023 tentang tata tertib DPRD maka laporan realisasi dan prognosis enam bulan berikutnya dibahas bersama antara DPRD dan Pemda dalam rapat kerja.

Sementara itu Sekdaprov Sulteng Novalina menjelaskan sesuai amanat peraturan nomor 12 tahun 2019 pengelolaan keuangan pemerintah tentang daerah pasal 160 ayat 1 dan 2 bahwa pemerintah daerah menyusun laporan realisasi semester pertama APBD dan prognosis untuk enam bulan berikutnya dan disampaikan kepada DPRD paling lambat pada akhir Juli tahun anggaran berkenaan

Menurutya, hingga Juni 2024 realisasi pendapatan daerah dicapai sebesar RP.2.597 triliun lebih atau 47,03persen dari target pendapatan yang telah ditetapkan sebesar Rp. 5.524 triliun lebih dengan rincian sebagai berikut

  1. Pendapatan asli terealisir daerah sebesar Rp872.671 miliar lebih atau 42,36persen dari target sebesar Rp2.059 triliun lebih.
  2. Pendapatan transfer terealisir sebesar Rp1.724 triliun lebih atau 49,82persen dari target sebesar Rp3.461 triliun lebih
  3. Lain-lain pendapatan daerah yang sah terealisir sebesar Rp701.7 juta lebih atau 27,22 dari target sebesar Rp2.577 miliar lebih.

Untuk realisasi belanja daerah sampai dengan Juni 2024 dicapai sebesar Rp. 1.916 triliun lebih atau 33,22persen dari target belanja sebesar Rp5.771 triliun lebih  dengan rincian realisasi sebagai berikut:

  1. Belanja operasi

Belanja operasi sampai akhir Juni 2024 terealisir sebesar Rp1.484 triliun lebih  atau 36,79persen dari target sebesar Rp4.036 triliun lebihdengan rincian sebagai berikut:

  1. Belanja sebesar pegawai terealisir Rp.763.719 miliar lebih atau 37,03persen dari target sebesar Rp2.062 triliun lebih
  2. Belanja terealisir barang dan jasa sebesar Rp.574.237 miliar lebih atau 34,04persen dari target sebesar Rp1.687 triliun lebih.
  3. Belanja sebesar hibah terealisir Rp134.929 miliar lebih atau 49,98persen dari target sebesar Rp269.978 miliar lebih.
  4. Belanja bantuan sosial terealisir sebesar Rp.11.979 miliar lebih atau 69,64persen dari target sebesar Rp17.202 miliar lebih.
  5. Belanja modal

Belanja modal sampai akhir Juni 2024 terealisir sebesar Rp.235.244 miliar lebih atau 23,40persen dari target sebesar Rp.1.005 miliar lebih. dengan rincian sebagai berikut:

  1. Belanja modal tanah terealisir sebesar nihil, atau 0,00persen dari target sebesar nihil.
  2. Belanja modal peralatan dan mesin terealisir sebesar Rp35.627 miliar lebih atau 23,84persen dari target sebesar Rp149.461 miliar lebih.
  3. Belanja modal gedung dan bangunan terealisir sebesar Rp14.879 miliar lebih atau 3,59persen dari target sebesar Rp414.853 miliar lebih.
  4. Belanja modal jalan, jaringan dan irigasi terealisir sebesar Rp179.041 miliar lebih atau 41,70persen dari target sebesar Rp429.332 miliar lebih.

Belanja modal aset tеtар lainnya terealisir sebesar Rp5.696 miliar lebih atau 49,90persen dari target sebesar Rp11.414 miliar lebih.

  1. Belanja modal aset lainnya terealisir sebesar nihil atau 0,00persen dari target sebesar Rp95 juta
  2. Belanja tidak terduga

Belanja tidak terduga sampai akhir Juni 2024 terealisir sebesar nihil atau 0,00persen dari target sebesar Rp2.194 miliar lebih

  1. Belanja transfer

Belanja transfer sampai akhir juni 2024 terealisir sebesar RP196.875 miliar lebih atau 27,07persen dari target sebesar Rp727.240 miliar lebih dengan rincian sebagai berikut:

  1. Belanja terealisir bagi hasil pajak sebesar Rp196.875 miliar lebih atau 27,80persen dari target sebesar Rp708.140 miliar lebih.
  2. Belanja bantuan keuangan terealisir sebesar sebesar nihil atau 0,00persen dari target dari target sebesar Rp19.1 miliar.
  3. Penerimaan pembiayaan daerah

Target penerimaan pembiayaan berdasarkan APBD sampai Juni 2024 yang berasal dari Silpa yang diproyeksikan yakni sebesar Rp247.033 miliar lebih dengan realisasi sebesar Rp290.945 miliar llebih.

  1. Silpa

Sisa lebih pembiayaan anggaran berjalan bulan berkenaan adalah sebesar Rp971.873 miliar lebih. Berdasarkan realisasi yang telah digambarkan diatas baik pada sisi pendapatan maupun pada sisi belanja serta pada sisi pembiayaan daerah, maka dapat disimpulkan bahwa prognosis enam bulan kedepan sebelum APBD perubahan sebagai berikut

  1. Pendapatan sebesar Rp 2.926 triliun lebih
  2. Belanja sebesar Rp3.854 triliun lebih
  3. Penerimaan pembiayaan sebesar Rp43.912 miliar lebih (**)