PALU, CS – Pemerintah Kota (Pemkot) Palu melalui Dinas Perhubungan (Dishub) melakukan evaluasi terhadap menurunnya minat masyarakat dalam menggunakan layanan bus Trans Palu.

Kepala Dishub Kota Palu, Trisno Yunianto, menjelaskan bahwa salah satu faktor penyebabnya adalah jarak antarhalte yang dinilai terlalu jauh oleh masyarakat.

Berdasarkan evaluasi selama empat bulan terakhir, Pemkot Palu memutuskan untuk menambah jumlah halte dan memperpendek jarak antarhalte menjadi 300-500 meter. Rencananya, perbaikan ini akan selesai Februari 2025.

“Proses penambahan halte ini sedang berlangsung. Insya Allah, kebijakan baru ini mulai diterapkan pada Februari 2025,” ujar Trisno dalam konferensi pers, Senin (20/01/2025).

Trisno menekankan bahwa bus Trans Palu adalah transportasi publik bersubsidi yang tidak berorientasi pada keuntungan.

Layanan ini merupakan bentuk pelayanan kepada masyarakat, sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan.

Selain itu, mulai 19 Januari 2025, Pemkot Palu juga menerapkan tiga metode pembayaran untuk bus Trans Palu, yakni QR code, kartu elektronik (E-Money), dan tunai.

Kebijakan ini bertujuan untuk memudahkan masyarakat dalam menggunakan transportasi umum setelah sempat menurunnya minat sejak penerapan sistem pembayaran baru, 1 Januari 2025.

“Mulai hari ini, masyarakat bisa membayar secara tunai dengan berkoordinasi dengan pramugara atau sopir bus. Selanjutnya, mereka yang akan memproses pembayaran melalui QR code yang tersedia,” kata Trisno.

Dishub juga tengah mencetak kartu elektronik untuk mendukung pembayaran non-tunai. Masyarakat tetap bisa menggunakan QR code yang telah ditempel di dalam bus atau memilih pembayaran tunai sebagai alternatif.

Terkait isu tarif, Trisno menegaskan bahwa tarif bus Trans Palu sebesar Rp 5.000 berlaku untuk sekali perjalanan, bukan berdasarkan titik pemberhentian. Sebagai contoh, perjalanan dari Taman Gor menuju Pantoloan cukup membayar Rp 5.000, meskipun melewati beberapa halte.

Dengan berlakunya kebijakan pembayaran tunai, Pemkot Palu berharap masyarakat dapat memanfaatkan layanan bus Trans Palu dengan lebih mudah dan nyaman.

“Silakan komunikasikan dengan pramugara atau sopir jika ingin membayar tunai. Mereka akan mengarahkan proses pembayaran,” tutup Trisno. */Yamin