PALU,CS – Pembangunan Hunian Tetap (Huntap) di Kelurahan Duyu Kecamatan Tatanga Palu akhirnya selesai. Senin 15 Februari 2021 Warga Terdampak Bencana (WTB) mulai direlokasi menempati Huntap.
Huntap ini dibangun Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) melalui Direktorat Jenderal Perumahan Balai Pelaksana Penyediaan Perumahan Sulawesi (BP3S) II pada Satuan Kerja Penyediaan Perumahan Provinsi Sulawesi Tengah (Sulteng)
Serta Direktorat Jenderal Cipta Karya Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sulteng (BP2WS) dengan Satuan Kerja Pelaksanaan Prasarana Pemukiman Sulteng.
Jumlahnya sebanyak 230 unit dengan luas lahan masing-masing Huntap 150 meter persegi. Dilengkapi dengan Saluran Pembuangan Air Limbah (SPAL), sarana air bersih dan meteran listrik.
WTB yang menempati Huntap Duyu ini berasal dari 14 kelurahan di Kota Palu. Namun mayoritas berasal dari Kelurahan Balaroa.
Untuk tahap awal, jumlah WTB yang direlokasi baru sebanyak 108 KK. Kementerian PUPR menargetkan, proses relokasi seluruh WTB paling lambat akhir Februari 2021 ini.
Wali Kota Palu Hidayat, dalam kegiatan tasyakuran peresmian Huntap menyebut, pembangunan Huntap ini berjalan cukup panjang. Karena banyaknya kendala yang mesti diselesaikan bersama.
“Kami sangat berterimakasih kepada PUPR yang telah menyediakan Huntap ini,”kata Hidayat.
Dia menjelaskan, penanganan WTB dilakukan dengan dua skema. Bagi WTB yang rumahnya masuk dalam Zona Rawan Bencana (ZRB) 4 atau zona merah diintervensi dengan menerima bantuan Huntap.
Sedangkan WTB yang rumahnya rusak diluar ZRB diintervensi dengan dana stimulan perbaikan rumah.
“Data awal kita ada sebanyak 7.126 unit rumah masuk dalam ZRB 4. Lalu rumah rusak berat tidak masuk ZRB kurang lebih 48ribu unit,”jelasnya.
Pemkot Palu sendiri ujar Hidayati juga telah mengupayakan membangun Huntap di Kelurahan Tondo melalui bantuan yayasan Budha Tzu Chi. Sejauh ini sebanyak 1.611 unit Huntap sudah ditempati WTB.
Kemudian Pemkot juga membangun sebanyak 127 unit Huntap di Kelurahan Warga yang menempati Huntap Balaroa ini berasal dari 14 kelurahan.
Hidayat berharap, WTB yang belum menentukan sikap untuk segeta memilih lokasi Huntap yang akan disediakan PUPR.
Kepala BP2W Sulteng Ferdi Ka’ Nalo menambahkan, di Huntap Duyu nantinya akan mendorong warga mengembangan lahan pekarangan untuk bercocok tanam. (TIM)