PALU,CS – Pelantikan dan pengambilan sumpah jabatan kepala daerah dan wakil kepala daerah kabupaten dan kota di Sulteng hasil Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) tahun 2021 digelar di Yodjokodi Convention Center (YCC), Jumat 26 Februari 2021.

Rangkaian acara pelantikan dimulai dengan penandatangan berita acara pelantikan lalu penyematan tanda pangkat jabatan serta penandatanganan pakta integritas.

Dilanjutkan sekaligus demgan pelantikan Ketua TP PKK dan Dekranasda kabupaten/kota.

Lima kepala daerah yang dilantik adalah Wali Kota Palu dan Wakil Wali Kota Palu, Handianto Rasyid-Reny Lamadjido. Bupati dan Wakil Bupati Poso, Verna Ingkiriwang – Yasin Mangun.

Bupati dan Wakil Bupati Tolitoli, Amran H Yahya – M Besar Bantilan. Bupati dan Wakil Bupati Banggai Laut, Sofyan Kaepa – Ablit H Ilyas. Serta Bupati dan Wakil Bupati Sigi, Irwan Lapata – Samuel Yansen Pongi.

Gubernur Sulteng H Longki Djanggola dalam arahannya mengatakan, dua kabupaten masih menunggu hasil putusan MK. Yakni Morowali Utara dan Tojo Una-una.

Sementara Bupati dan Wakil Bupati Banggai jelasnya dilantik nanti pada Juni sesuai Akhir Masa Jabatan (AMJ). Demikian juga provinsi AMJ pada Juni 2021 sesuai ketentuan perundang-undangan yang berlaku.

Menurutnya, proses pelantikan secara langsung hanya diberikan kepada empat provinsi. Termasuk Sulteng. Karenanya pelantikan digelar secara ketat dengan protokol kesehatan (Prokes) pencegahan penyebaran Covid-19.

Longki meminta para kepala daerah menjalankan amanat dengan jiwa ksatria, ikhlas dan bertanggung jawab.

“Rangkul smeua kepentingan yang ada.Saatnya kembali bersama. Jangan saling berburuk sangka, saling benci dan memusuhi yang bisa rugikan masyarakat,”kata Longki.

Dimasa pandemi Covid-19 kepala daerah harus mampu berjuang mengatasi dan mengendalikan penyebarannya.

“Kami harapkan, selaku leader dan pengambil kebijakan untuk pandai baca peluang. Segera koordinasi dengan dinas kesehatan dan OPD terkait untuk menyusun rencana aksi daerah menyukseskan vaksinasi Covid-19. Segera selesaikan vaksinasi,”ujarnya.

Longki mengatakan saat ini vaksin Covid-19 tahap dua sudah berada di digudang farmasi Sulteng. Karena itu para kepala daerah ia minta agar vaksin tersebut dibawa pulang ke daerah masing-masing sebagai percepatan proses vaksinasi.

“Vaksin tahap dua sudah ada. Bawa vaksinya pulang. Untuk oleh-oleh tolong vaksin itu dipakai,”katanya.

Iapun meminta kepala daerah memastikan penyediaan fasilitas pendukung penanganan Covid-19. Seperti ruang isolasi mandiri serta segera refocusing anggaran.

Kemudian segera menyusun dokuman rencana pembangunan daerah sebagai acuan untuk memenuhi janji-janji kampanye.

Khusus untuk Wali Kota Palu dan Bupati Sigi, Longki berpesan agar bisa memberi perhatian khusus pada rehabilitasi-rekonstruksi pascabencana.

“Dua kepala daerah ini punya beban ekstra karena belum sepenuhnya pulih pascabencana alam 28 September 2018 silam,”ujarnya.

Kemudian melanjutkan koordinasi akan tugas-tugas pemerintahan sebelumnya yang belum selesai. Mulai dari percepatan penyelesaian Huntap, stimulan perbaikan rumah rusak dan santunan duka yang belum tercover di Dinsos.

“Dana stimulan sesungguhnya sudah ada direkening masingmasing daerah. Saya mohon dengan sangat gunakan. Karena kelemahan kita saat ini adalah data,”paparnya.

Berikutnya Longki berpesan soal percepatan pengendalian kemiskinan masing-masing daerah termasuk meningkatkan upaya dalam bidang kependudukan.

Namun diantara semua itu, Longki menekankan hal yang paling penting adalah harmonisasi kedua pemimpi bupati dan wakil bupati serta wali koya dan wakil wali kota.

“Saya kembali peringatkan kepala daerah jangan lagi ada yang berantam. Itu tidak layak dipertontonkan kepada rakyat,”harapnya lagi.

Kepala daerah tambahnya harus bijaksana dan saling menghargai, saling mengisi.

“Jangan ada yang bahkan saling tendang meja. Beberapa kasus ini pernah terjadi. Saya tidak perlu sebut daerah apa. Jadi saya mohon karena saya juga yang akan memediasi. Kedepan tolong harmonisasu kedua pemimpin harus dijaga,”harapnya lagi

Longki menyebut dan mencontohkan riwayat perjalanannya selama menjabat bupati di Parigi Moutong. Hingga menjabat Gubernur dan Wakil Gubernur Sulteng bersama Sudarto (Alm) yang tidak pernah terjadi konflik.

“Kalau ada sesuatu komunikasikan secara baik-baik. Bukan malah lantas tenda meja dan tendang pintu. Ini permintaan saya selaku kakak yang akan berakhir masa jabatannya,”demikian Longki.(TIM)