SULTENG, CS – Jembatan kuning atau jembatan IV Palu yang ambruk saat gempa 28 November 2018 lalu akan dibangun kembali. Rencana itu dipastikan dengan digelarnya acara Ground Breaking atau kegiatan seremonial peresmian tanda dimulainya proyek pembangunan kembali,  yang dilaksanakan, Rabu 20 Juli 2022.

Kegiatan itu dihadiri Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), H. Rusdy Mastura, Dirjen Pembiayan Infrastruktur PUPR , Heri Tri Saputro, Ketua Satgas Bencana PUPR , Arie Sutiadi, Walikota Palu, Hadianto Rasyid, Duta Besar Jepang untuk Indonesia (hadir melalui Zoom) , pimpinan JICA , Yasui Takehiro.

Pada Kesempatan Itu Ketua Satgas Penanggulangan Bencana Sulteng, Arie Sutiadi menyampaikan, Pembangunan Jembatan IV Palu sebagai Pengganti Jembatan IV yang hancur akibat bencana . Jembatan yang dibangun terkoneksi dengan jalan Lingkar Palu dan akan menjadi jalur logistik , jalan wisata dan memiliki kontruksi yang mampu meredam bencana.

Suasana peresmian tanda dimulainya proyek pembangunan kembali jembatan IV Palu, Rabu 20 Juli 2022. (FOTO : Istimewa)

Rencana pembangunan kembali Jembatan IV sudah dilaksanakan penandatanganan kesepakatan hibah dengan JICA tahun 2019 tetapi terkendala persiapan teknis dan lokasi pembangunan.

Adapun Biaya Pembangunan Kontruksi Jembatan IV Palu sebesar  2,5 Juta Yen, dengan Panjang bentang Jembatan 2,5 Km, dengan masa pelaksanaan mulai 31 Juni 2022 sampai 30 Juni 2024 atau 24 Bulan.

Jembatan IV Palu dikategorikan Jembatan khusus, sehingga perencanaannya atau desain harus mendapat persetujuan dari Menteri PUPR.

Walikota Palu, Hadianto Rasyid, menyampaikan terimakasih kepada Presiden RI, Menteri PUPR dan Gubernur Sulteng yang telah memberikan dukungan untuk percepatan pemulihan bencana di Kota Palu.

“Kami menyampaikan rasa syukur atas pembangunan kembali Jembatan IV Palu, karena jembatan ini memiliki arti yang sangat berharga pada masyarakat Sulteng dan memiliki kenangan tersendiri,” katanya.

Pimpinan JICA, Yasui Takehiro menyampaikan bahwa pasca terjadinya bencana Sulteng,  Negara Jepang sudah memberikan dukungan untuk pemulihan dampak bencana.

Diakui bahwa pelaksanaan Rehabilitasi dan pemulihan dampak bencana sangat harus memiliki upaya yang hati-hati . Karena menurutnya,  Jepang sangat berpengalaman dalam penanganan bencana, karena Negara Jepang sering terjadi Bencana. Bahkan, terjadinya bencana Gempa Bumi dan Tsunami di wilayah Selatan Negara Jepang 11 Tahun Lalu, sampai saat ini masih belum selesai pelaksanaan Rehabilitasi dan Rekontruksi Pemulihannya.

“Kami sangat berbangga ikut bagian dalam pemulihan bencana Sulawesi Tengah melalui Pembangunan Jembatan IV Palu, semoga Bantuan yang diberikan dapat memulihkan keadaan dampak bencana yang terjadi,” akunya.

Dirjen Pembiayaan Pembanguan Infrastruktur Kementrian PUPR,  Hari Trisaputra, membacakan Sambutan Menteri PUPR RI, menyampaikan pembangunan Rekontruksi bencana Palu diusahan akan lebih baik dari kondisi sebelumnya.

“Diharapkan pelaksanaannya berjalan dengan baik dan dapat diselesaikan sesuai dengan masa kontrak dan kualitasnya sesuai dengan spek yang ditetapkan,” pesannya.

Gubernur Sulteng, Rusdy Mastura menyampaikan, setelah dilantik menjadi Gubernur langsung menanyakan kendala dalam pemulihan dampak bencana.

“Mendapat laporan ketersediaan lahan untuk pembangunan Huntab  dan Jembatan Ini. Sehingga saya langsung putuskan untuk membantu pembebasan lahan untuk Kota Palu , Sigi dan Donggala, dengan dana sebesar Rp 62 Miliar,” aku Gubernur. **