PALU,CS – Ikatan Alumni SMA Dua (IKA SMADA) Palu melaksanakan pelatihan bagi pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Palu, Minggu 27 November 2022 di Hotel Best Western Palu.
Sekira 300an peserta ikuti dalam pelatihan itu. Peserta latihan umumnya adalah alumni SMA Dua Palu dari seluruh angkatan.
Pelatihan pengemasan dibuka langsung Ketua Umum IKA SMADA, Abdul Kadir Karding.
Kepada wartawan, Kadir Karding menjelaskan, pihaknya bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) dalam pelatihan ini.
Ia mengaku sengaja mendorong pelatihan UMKM ini ke Kota Palu. Karena menurutnya pasca bencana gempa, stunami, likuefaksi 2018 silam banyak masyarakat yang sedang berusaha untuk menumbuhkan perekonomiannya.
Dalam kaitan itu, kemasan kata dia masih menjadi persoalan mendasar bagi pelaku UMKM di Kota Palu untuk persaingan pasar.
“Salahsatu mata rantai dalam proses pemasaran produk UMKM itu adalah terkait pengemasan,”jelas Kadir Karding.
Ia mengatakan peserta pelatihan ini sebagian besar alumni. Namun pihaknya juga membuka kesempatan bagi masyarakat umum untuk ikut serta.
“Semoga ini membuka prespektif keterampilan bagi UMKM kita bisa semakin memperbaiki kemasan sehingga produknya menarik dan layak jual karena orang tertarik untuk membeli,”harapnya.
Pelatihan ini ujarnya diharapkan bisa bermanfaat bagi pelaku UMKM pemula agar memiliki kemampuan membuat kemasan yang tidak kalah dengan produk lainnya.
Terkait dengan pemasaran UMKM, Kadir Karding menyebut pihaknya tidak dalam kapasitas itu.
“Soal pemasaran,modal dan perizinan jangan semua kita. Kita yang mampu aja, kan kita bukan pemerintah,”ujarnya.
Masih menurut Kadir Karding, semenjak dipercaya mengetuai IKA SMADA Palu, ia bertekad agar kehadiran organisasi ini harus bisa memberi manfaat khususnya bagi alumni dan masyarakat secara umum.
“Jadi jangan hanya untuk kepentingan. Biar orang tau bahwa kehadiran organisasi apapun itu harus bermanfaat. Jangan kita ngurus hanya untuk kepentingan -kepentingan mau Pemilu,mau Pilpres baru kita kumpulin mereka. Kita jual suaranya dan sebagainya, ndak boleh itu,”tegas Karding.
Harusnya kata dia, dalam berorganisasi ada nilai manfaat yang signifikan yang diterima anggotanya dan lebih umum kepada masyarakat
“Saya ingin bangun tradisi itu. Menyampaikan ke publik bahwa kalau jadi pengurus itu mendorong agar organisasi itu jalan dan berdampak positif ke khalayak,”tegasnya.
Ia pun menambahkan kegiatan pelatihan ini digelar dengan dana swadaya bersama pengurus IKA SMADA.
Sementara itu, Peneliti Riset Pengemasan Pangan BRIN, Nugroho Siswanto, menjelaskan, pihaknya dalam pelatihan akan memberikan materi terkait kelengkapan informasi kemasan produk olahan UMK.
Ia mencontohkan bahwa dalam kemasan produk UMKM itu harus memberikan informasi mengenai siapa yang memproduksi olahan itu. Kemudian menampilkan Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dan label halal dalam setiap kemasan produknya.
“Jika informasi itu ada dalam kemasan maka itu akan menarik minat konsumen. Bahwa makanan itu aman sehat untuk dikonsumsi,”kata Nugroho.
Menurutnya sejauh ini UMKM umumnya belum melengkapi kemasan produk dengan informasi -informasi tersebut. Sehingga ketika sampai pada proses pemasaran akan kalah bersaing dengan olahan dengan kemasan informasi yang lengkap.
“Ada kemasan lokal tanpa informasi mengenai produk olahan mereka,”demikian Nugroho (TIM).