SOROWAKO, CS – PT Vale Indonesia Tbk (PT Vale), bagian dari Grup MIND ID, meluncurkan program inovatif Zero Hour Refurbished Truck di area Mobile Equipment Maintenance (MEM).

Program ini menandai langkah besar dalam mendukung agenda nasional karbon rendah, dengan merekondisi dua unit truk 100T, CAT 777 dan Komatsu HD 785, yang sebelumnya rusak berat menjadi seperti baru dan siap beroperasi kembali.

Bekerja sama dengan PT Trakindo Utama dan PT United Tractors, PT Vale berhasil merekondisi kedua truk tersebut setelah menjalani proses rebuild di Balikpapan selama satu bulan, setelah truk dikirim dari Sorowako, September 2024 lalu.

Proses rebuild ini mengembalikan kedua truk yang sebelumnya telah mencapai batas maksimal durasi kerja 150.000 jam ke kondisi seperti baru, dengan usia kerja nol jam.

Dengan ini, PT Vale tidak hanya memastikan performa truk yang maksimal, tetapi juga mengurangi dampak lingkungan dengan menghemat emisi karbon hingga 30%, atau setara dengan 174 ton karbon per unit.

“Program ini merupakan bagian dari komitmen PT Vale terhadap efisiensi operasional dan keberlanjutan lingkungan. Melalui rebuild truk ini, kami tidak hanya mengurangi biaya penggantian alat berat baru, tetapi juga berkontribusi pada pengurangan emisi karbon,” ujar Sadewo, Head of Supply Chain Management PT Vale Indonesia.

Keberhasilan program ini juga menunjukkan dukungan PT Vale terhadap kebijakan pemerintah dengan meningkatkan Tingkat Komponen Dalam Negeri (TKDN) proyek ini sebesar 20%. Hal ini sejalan dengan misi perusahaan untuk memperkuat industri lokal dan mendukung perekonomian dalam negeri.

“Kami berharap upaya keberlanjutan melalui rebuild truk ini semakin dikenal luas, mengingat dampaknya yang besar terhadap People, Planet, and Profit (3P). Ini juga menjadi langkah strategis dalam mewujudkan pertambangan yang lebih hijau dan berkelanjutan,” tambah Sadewo.

Chief Operation and Infrastructure Officer PT Vale, Abu Ashar, mengungkapkan bahwa program ini membawa banyak manfaat, tidak hanya dari segi efisiensi biaya, tetapi juga dalam pemanfaatan barang bekas yang masih bernilai.

“Langkah ini menunjukkan bahwa kami dapat memperpanjang umur alat berat, mengurangi jejak karbon, dan mendukung keberlanjutan tanpa perlu membeli unit baru,” tuturnya.

Program Zero Hour Refurbished Truck juga mendapat sambutan positif dari para operator truk. Akbar Ali dan Yulianus Tira Tangaran, dua operator yang sudah mencoba truk hasil rebuild, mengungkapkan rasa senang mereka.

“Setelah diremajakan, rasanya seperti membawa alat baru. Kami berharap lebih banyak truk yang dapat diremajakan seperti ini,” tandas Yulianus. *