BANGGAI,CS-Guna meningkatkan produktivitas jagung untuk mensejahterakan petani dan memenuhi kebutuhan masyarakat, Pemerintah Kabupaten Banggai akan mendistribusikan benih varietas R7 (Produk Restu) dan NK 212 (Produk Syngenta).
Hal ini disampaikan Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas TPHP Kabupaten Banggai, Hendra Yarno Saadjad, SP, MP. Dijelaskannya, alasan instansi yang dipimpin Subhan Lanusi untuk tetap mempertahankan benih varietas R7 dan NK 212, karena memiliki keunggulan masing-masing, sehingga digemari oleh petani kita.
Untuk benih jagung R7, kata Hendra, merupakan benih jagung hibrida yang diproduksi oleh Benih Raja. Benih ini sangat cocok dengan kondisi musim dan kondisi tanah kita.
Sedangkan benih NK 212, merupakan jagung yang mempunyai pertumbuhan awal sangat bagus, serta mudah beradaptasi di berbagai kondisi lahan. “Kedua varietas benih ini sangat cocok dengan kondisi tanah kita. Maka nya banyak petani kita yang suka,” ujarnya, Kamis, (23/01/2025).
Hendra menambahkan, adapun untuk lokasi tanam benih R7 nantinya akan disebar ke petani di Kecamatan Luwuk, Luwuk Selatan, Luwuk Timur dan Luwuk Utara. Sementara benih NK 212 akan disebar ke Kecamatan Bualemo, Balantak, Batui dan Batui Selatan, serta beberapa kecamatan lainnya.
Namun untuk mengantisipasi perubahan iklim, termasuk adanya perbaikan irigasi dalam menghadapi musim tanam, ia menggaransikan jika para petani tidak usah khawatir. Sebab, untuk mengatasi kondisi tersebut, kami Dinas TPHP telah menyiapkan benih untuk didistribusikan kepada petani berdasarkan persyaratan teknis.
“Saat ini kami kami sudah menerima proposal dari kelompok terhadap Calon petani dan calon lahan. Namun kami masih melakukan verifikasi dan pemantapan lokasi,” tuturnya.
Diakhir Hendra juga menyinggung, bahwa di Tahun 2024 lalu, produksi jagung di Kabupaten Banggai mencapai 41.728 ton. “Target kami di tahun 2025 bisa melebihi, dengan provitas 4 toh per hektar dengan kapasitas lahan tanam sekitar 11.210 hektar serta durasi 1 sampai 2 musim tanam per tahun,” tutupnya.**
Reporter : Amlin
