MOROWALI, CS – Aliansi Rakyat Morowali Peduli Demokrasi menggelar aksi demonstrasi besar-besaran untuk memprotes penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kabupaten Morowali 2024, yang dianggap penuh dengan kecurangan.
Aksi dimulai di Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Morowali, yang diterima langsung oleh Ketua KPU, kemudian berlanjut ke Kantor Badan Pengawas Pemilihan Umum (Bawaslu) di Kompleks Perkantoran Pemda Morowali, Jumat 6 Desember 2024.
Aksi yang diikuti oleh ratusan massa ini diwarnai dengan pengamanan ketat dari aparat gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP Pemda Morowali yang disiagakan untuk menjaga ketertiban di kedua kantor tersebut. Aksi ini berlangsung damai meski sempat ada ketegangan di beberapa titik.
Dalam orasinya, Aliansi Rakyat Morowali menilai bahwa penyelenggaraan Pilkada di Kabupaten Morowali telah dicemari oleh berbagai pelanggaran yang dilakukan oleh pihak-pihak yang justru seharusnya menjadi penjaga demokrasi.
Menurut mereka, kecurangan yang terjadi dalam Pilkada Morowali sangat terstruktur, sistematis, dan masif, dengan banyaknya bukti yang ditemukan di lapangan.
“Pelanggaran Pilkada di Morowali begitu jelas dan sudah banyak laporan yang kami layangkan ke Bawaslu dan KPU, namun hingga kini kedua lembaga ini terkesan lambat dalam menanggapi dan menyikapi laporan kami,” kata Albar, seorang orator dari Aliansi Rakyat Morowali.
Dalam pernyataan sikapnya, Aliansi ini menyampaikan beberapa tuntutan kepada KPU, Bawaslu, dan aparat penegak hukum terkait Pilkada Morowali. Berikut adalah tuntutan yang mereka ajukan:
- Laksanakan Pemungutan Suara Ulang (PSU) di seluruh TPS Kabupaten Morowali, sebagai upaya untuk memastikan proses demokrasi berjalan jujur dan adil.
- Mendesak Bawaslu untuk segera menindaklanjuti semua temuan pelanggaran yang terjadi selama penyelenggaraan Pilkada.
- Copot seluruh penyelenggara Pilkada yang terindikasi terlibat dalam kecurangan dan konspirasi politik.
- Tolak hasil Pilkada yang terindikasi telah dicemari oleh kecurangan dan konspirasi.
- Aparat penegak hukum harus bersifat netral, tidak berpihak kepada pihak manapun dalam menangani pelanggaran yang terjadi.
- Usut tuntas insiden kebakaran kantor KPU Morowali yang diduga terkait dengan kecurangan dalam Pilkada.
Aksi ini mencerminkan kekecewaan masyarakat terhadap jalannya Pilkada yang mereka anggap tidak transparan dan penuh dengan manipulasi. Meski situasi sempat memanas, terutama di Kantor Bawaslu, namun aparat keamanan berhasil menjaga situasi tetap kondusif.
Ketua Bawaslu Kabupaten Morowali, Aliamin, yang menemui para demonstran, berjanji akan segera menyelidiki laporan-laporan pelanggaran yang diajukan oleh aliansi tersebut. Ia juga menegaskan bahwa Bawaslu akan mengumpulkan bukti-bukti terkait pelanggaran dan akan mengambil langkah tegas terhadap oknum-oknum yang terbukti melanggar aturan Pemilu.
“Saya pastikan bahwa kami akan mengusut tuntas semua dugaan pelanggaran dalam Pilkada Morowali ini. Jika ada oknum yang terbukti melakukan kecurangan, kami tidak akan segan untuk menindak tegas,” tegas Aliamin.
Sementara itu, KPU Kabupaten Morowali belum memberikan komentar resmi mengenai tuntutan tersebut. Namun, pihak Bawaslu dan KPU diharapkan segera mengambil langkah-langkah konkret untuk menuntaskan masalah ini, mengingat ketegangan yang masih terasa di kalangan masyarakat Morowali. (MRM)