TOLITOLI,CS – Berpamitan pergi mencari ikan, Riyanto (38) seorang warga Desa Malala Kecamatan Dondo ditemukan tewas mengenaskan, diduga diterkam buaya saat sedang mencari ikan dengan cara menyelam mengunakan panah.

Saat ditemukan tersangkut pada akar pohon bakau disekitar pesisir pantai desa Buga Kecamatan Ogodeide, kondisi tubuhnya cukup mengenaskan. Selain belumur lumpur, tampak pula pada bagian paha hingga betis kaki kananĀ  tercabik hingga menyusahkan tulang, terdapat pula luka menganga pada bagian jidat.

Kapolsek Ogodeide Iptu Laurens Stevanus.SH kepada media ini menerangkan, korban merupakan warga Desa Malala berprofesi sebagai nelayan, yang secara kebetulan memiliki kebun di dusun Uluan desa Buga.

” Korban bersama keluarga kebetulan medatagi kebunnya Rabu lalu, kemudian pamit pergi mencari ikan menggunakan panah, karena sudah hampir dua hari tidak pulang, keluarga korban kemudian meminta bantuan aparat desa mencari korban,” terang Kapolsek Ogodeide.

Menurut Kapolsek, setelah menerima laporan, pihaknya bersama Aparat desa, Babinkamtibmas, Babinsa dibantu masyarakat setempat langsung melukan pencarian dan berhasil menemukan korban pada Jum’at (8/11) sekitar 06.30 pagi.

” Rabu malam korban pamit, Jum’at pagi baru ditemukan telah tewas. Setelah dievakuasi, korban langsung dibawa keluarganya menuju Desa Malala untuk dilakukan proses pemakaman,” jelas Iptu Laurens.

Kejadian ini menambah daftar insiden serupa, diwilayah hukum Polsek Ogodeide. Menurut Kapolsek, sepanjang tahun 2024 setidaknya tercatat tiga warga menjadi korban serangan buaya saat beraktivitas di perairan.

” Tercatat sudah tiga warga menjadi korban serangan buaya, bulan Januari lalu di Muara Besar, kemudian desa Pulias dan sekarang desa buga,” imbuhnya.

Atas insiden tersebut Polisi mengimbau masyarakat untuk berhati-hati dan meningkatkan kewaspadaan ketika melaut atau berada di kawasan sungai atau rawa yang dikenal sebagai habitat buaya.

Atas insiden tersebut, Kapolsek mengimbau agar warga menghindari beraktivitas di area rawan serangan buaya, terutama di waktu-waktu tertentu yang lebih berisiko, seperti saat buaya mencari makan atau pada malam hari.

Pihaknya juga mengharapkan warga bekerja sama dalam menjaga keselamatan dan segera melaporkan jika ada buaya yang terlihat di dekat pemukiman atau area yang sering digunakan masyarakat.

Bahkan menurut Kapolsek, sebagai upaya dalam mencegah terjadi peristiwa serupa, pihaknya telah bekerja sama dengan BKSDA melakukan imbauan maupun sosialisasi, hingga membuat plang peringatan agar warga menjauhi sejumlah titik dalam melakukan aktifitas pencarian ikan.

” Karena mayoritas masyarakat disini adalah nelayan, kami juga tidak bisa membatasi, untuk itu kami hanya bisa mengimbau dan tak bosan-bosan mengingatkan untuk selalu berhati dan menghindari titik-titik yang menjadi habitat buaya,” harapnya. (Ren)