PALU, CS – Gubernur Sulawesi Tengah, Dr. H. Anwar Hafid, M.Si, menyerukan kepada umat Islam untuk melanjutkan perjuangan dan visi besar pendiri Alkhairaat, Habib Sayyid Idrus Bin Salim Aljufri atau Guru Tua, dalam memajukan pendidikan sebagai pondasi utama kemajuan bangsa.

“Beliau adalah seorang maha guru yang harus kita contoh,” ucap Gubernur Anwar Hafid di hadapan ribuan peserta Haul Guru Tua ke-57 yang digelar khidmat di Komplek Perguruan Alkhairaat, Sabtu (12/4/2025).

Dalam pidatonya, Anwar Hafid menyampaikan kekagumannya terhadap rekam jejak Guru Tua yang mampu mendirikan lebih dari 400 madrasah secara mandiri, tanpa bantuan dana pemerintah, sebagai wujud dakwah dan pengabdiannya terhadap pendidikan Islam di Sulawesi Tengah dan kawasan timur Indonesia.

“Ia pendidik sejati dengan segala kemandirian. (Mampu) melahirkan sekolah di mana-mana sampai akhir hayatnya, 400 lebih madrasah berdiri tanpa APBD. Seorang diri membiayai sekolah sebanyak itu,” ungkapnya kagum.

Sebagai bentuk kesinambungan visi tersebut, Gubernur memperkenalkan program BERANI Cerdas, yakni beasiswa kuliah gratis dan penghapusan segala bentuk pungutan prakerin dan uji kompetensi bagi siswa SMA/SMK. Tak hanya itu, ia juga memastikan akan mengalokasikan Bantuan Operasional Sekolah Daerah (BOSDA) untuk SMA swasta sebagai bentuk kesetaraan dengan sekolah negeri.

“Tidak ada alasan lagi orang tua tidak menyekolahkan anaknya di SMA/SMK,” tegasnya.

Gubernur juga menekankan pentingnya menghidupkan kembali madrasah sebagai sarana pendidikan agama yang berakar dari nilai dan spiritualitas Islam. Ia menuturkan bahwa dirinya adalah salah satu buah dari sistem pendidikan madrasah Alkhairaat.

“Saya hanya sekolah di madrasah (Alkhairaat), bisa jadi gubernur,” kenangnya, mengingat masa kecilnya menimba ilmu di Madrasah Diniyah Awaliyah Alkhairaat, desa Wosu, Morowali.

Atas jasa-jasa Guru Tua dalam dunia pendidikan dan dakwah, Gubernur Anwar Hafid secara tegas menyatakan dukungan penuh terhadap upaya penetapan Guru Tua sebagai pahlawan nasional.

“Saya mendukung sepenuhnya dan mendorong pemerintah pusat menetapkan Habib Idrus (Guru Tua) sebagai pahlawan nasional,” tegasnya, yang disambut seruan setuju dari ribuan peserta haul.

Terkait kasus penghinaan terhadap Guru Tua yang sempat mencuat, Gubernur mengajak umat untuk tetap tenang dan menyerahkan proses hukum kepada aparat yang dinilai telah bergerak cepat.

“Mari kita bersatu padu untuk melanjutkan tongkat estafet yang sudah dirintis Guru Tua,” pungkasnya.

Haul Guru Tua ke-57 turut dihadiri oleh sejumlah tokoh nasional, antara lain Menteri ATR/BPN Nusron Wahid, Menteri Hukum Dr. Supratman Andi Agtas, serta anggota DPR dan DPD RI dapil Sulteng, seperti Drs. H. Longki Djanggola, M.Si, dan Muhidin Mohamad Said, S.E., M.B.A. Hadir pula Wakil Ketua MPR RI Abcandra Muhammad Akbar, Gubernur Kalimantan Utara, para kepala daerah dari luar Sulteng, pendakwah Gus Miftah, Ketua Umum GP Ansor, dan Ustaz Fadlan Garamatan.

Editor : Yamin