PALU, CS – Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Sulawesi Tengah (Sulteng), menggelar rapat koordinasi untuk membahas kesiapsiagaan daerah dalam menghadapi potensi bencana hidrometeorologi menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.
Rapat dipimpin Wakil Gubernur Sulteng, dr. Reny Lamadjido, berlangsung di Ruang Polibu Lantai III Kantor Gubernur Sulteng, Rabu (3/12/2025).
Rapat turut dihadiri unsur TNI-Polri, Kejaksaan, instansi vertikal, BPBD Sulteng, Basarnas Sulteng, BMKG, serta jajaran Forkopimda lainnya. DPRD Sulteng diwakili anggota legislatif Dr. I Nyoman Slamet, S.Pd., M.Si.
Agenda pertemuan difokuskan pada penguatan koordinasi lintas sektor untuk mengantisipasi potensi cuaca ekstrem, banjir, longsor, dan gangguan transportasi yang berpotensi meningkat pada puncak musim penghujan. Para pemangku kepentingan membahas kesiapan sarana prasarana penanggulangan bencana serta langkah mitigasi yang harus diterapkan selama masa libur panjang.
Dalam kesempatan tersebut, Dr. I Nyoman Slamet menegaskan komitmen DPRD Sulteng untuk mendukung penuh kebijakan pemerintah daerah dalam penanggulangan bencana.
Ia menekankan bahwa keselamatan masyarakat harus menjadi prioritas utama, terlebih pada periode perayaan keagamaan yang meningkatkan mobilitas warga.
“Kami mendorong seluruh pihak terkait untuk memperkuat koordinasi dan memastikan seluruh sarana prasarana penanggulangan bencana berada dalam kondisi siap. DPRD Sulteng juga akan memastikan dukungan kebijakan dan anggaran agar upaya mitigasi bencana dapat berjalan lebih optimal,” ujarnya.
Selain langkah kesiapsiagaan bencana, rapat juga membahas pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru, termasuk kesiapan jalur transportasi, distribusi logistik, posko siaga, serta mekanisme respon cepat bila terjadi situasi darurat.
Dr. I Nyoman Slamet kembali menegaskan pentingnya kolaborasi seluruh unsur pemerintah, lembaga keamanan, dan masyarakat untuk mewujudkan perayaan Nataru yang aman, tertib, serta minim risiko bencana hidrometeorologi.
Ia berharap hasil koordinasi tersebut dapat meningkatkan kesiapsiagaan daerah sekaligus meminimalkan dampak yang mungkin muncul selama periode Natal dan Tahun Baru.
Editor: Yamin


