PKS Sulteng Siap Bantu Aktivis FSLDK Buat Program Berbasis Masyarakat

SULTENG,CS – Hari aspirasi Fraksi PKS DPRD Sulteng, Senin 14 Februari 2022 dimanfaatkan tiga aktivis Forum Silaturrahim Lembaga Dakwah Kampus (FSLDK) untuk menyampaikan aspirasinya.

Para aktivis FSLDK tersebut, diterima langsung Ketua Fraksi PKS DPRD Sulteng, Hj Wiwik Jumatul Rofiah, S Ag MH yang didampingi Tenaga Ahli FPKS, Abd Hanif Ibn Djaiz.

Bacaan Lainnya

Tiga aktivis FSLDK yang bersilaturrahim ke Fraksi PKS, yakni Ketua Komisi A yang membidangi Syiar, Awaluddin didampingi Lisnuriyana, Anggota Komisi A dan Rahmadhani Safitri, Anggota Komisi C yang membidangi Kemuslimahan.

Baca Juga :  Pasca diresmikan Presiden, Elisa Bunga Allo Harap Bandara Mutiara Sis Ajufri Palu Dongrak Perekonomian Sulteng

Di depan ketua Bunda Wiwik, sapaan akrab Ketua FPKS, ketiga aktivis FSLDK tersebut, menyampaikan beberapa aspirasinya, serta membeberkan beberapa program kerja FSLDK. Juga menjelaskan soal FSLDK, mulai dari tingkat nasional, hingga kepengurusan di level provinsi dan kampus.

“Di antara kerja-kerja dakwah yang kami lakukan, yakni berusaha untuk memperlihatkan bagaimana itu Islam yang moderat atau Islam yang washatiyah. Walaupun, terkadang tidak jarang, kami sering dicap radikal oleh mereka-mereka yang berbeda pandangan dengan kami,”kata Awaluddin, yang disambut senyum Bunda Wiwik.

Menurut Bunda Wiwik, setiap kerja dakwah atau kebaikan, sudah pasti akan mendapatkan rintangan dan halangan. Sebagai aktivis dakwah, pengurus FSLDK tidak boleh patah arang, apalagi mundur dari medan dakwah.

Baca Juga :  Muharram Nurdin:Gerak Cepat Bupati Parimo Perlu ditiru Para Elit

“Sebab Dakwah itu fardhu ‘ain atau kewajiban yang melekat pada setiap individu. Bukan fardhu kifayah, dimana kewajiban kita gugur kalau sudah ada yang melakukan. Maju terus, jangan gentar hanya karena fitnah,”kata Bunda Wiwik memotivasi.

Kepada para aktivis FSLDK, Bunda Wiwik juga mengatakan bahwa dakwah tidak hanya tabligh atau menyampaikan lewat lisan. Tetapi boleh lewat tulisan, politik, pendidikan, ekonomi dan memperlihatkan akhlaq yang baik dan bisa menjadi teladan, itu juga merupakan dakwah. Sebab menurutnya, dakwah itu cakupannya luas. Sedangkan tablig, itu hanya bagian terkecil dari urusan dakwah.

Baca Juga :  KPU Sulteng Tetapkan 2.258.888 Pemilih dalam DPS Pilkada 2024, Sosialisasi Gencar Dilakukan

Kepada aktivis FSLDK yang menyampaikan aspirasinya tersebut, Bunda Wiwik memberikan tantangannya, agar lembaga tempat berkumpulnya para aktivis-aktivis LDK tersebut, membuat program berbasis masyarakat. Dengan demikian, keberadaan FSLDK bisa memberikan manfaat bagi masyarakat secara lebih luas.

“Seperti misalnya membuat program Masjid ramah anak, atau pembinaan di kawasan terpencil. Tidak perlu banyak-banyak programnya, yang penting ada dan kelihatan hasilnya. Saya tunggu ya!… saya siap bantu, insya Allah,”kata Bunda Wiwik.(**)

Pos terkait