PALU, CS – Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Kota Palu menyatakan kesiapan untuk berperan aktif dalam menurunkan angka stunting di Sulawesi Tengah (Sulteng) dengan bekerja sama dengan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Sulteng.

Dalam pertemuan yang berlangsung di kantor BKKBN Sulawesi Tengah, Rabu (8/1/2025), Sekretaris HIPMI Kota Palu, Moh. Rozan, menekankan bahwa HIPMI akan mendukung program ini sambil melihat peluang bisnis yang bisa berkontribusi pada pencegahan stunting.

“Kami di HIPMI memiliki banyak sektor bisnis yang dapat mendukung, dan kami berharap bisa berkolaborasi dengan BKKBN untuk mengatasi masalah stunting ini,” kata Rozan.

Rozan menyambut baik ajakan untuk berkolaborasi dan mengungkapkan keprihatinannya atas angka stunting yang cukup tinggi di Sulawesi Tengah.

Ia menambahkan bahwa HIPMI Kota Palu telah terlibat dalam berbagai kegiatan sosial sebelumnya, termasuk memberikan edukasi di posyandu-posyandu di Palu Barat, sebuah kecamatan dengan kepadatan penduduk yang tinggi.

Rozan berharap, melalui kolaborasi ini, HIPMI dapat turut mengcover empat jenis bantuan yang diperlukan dalam program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (Genting). Ia berharap peran HIPMI akan membawa dampak positif dalam mengurangi angka stunting di daerah tersebut.

Kepala Perwakilan BKKBN Sulawesi Tengah, Tenny C. Soriton, S.Sos., MM, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya sinergi antara pemerintah, pengusaha muda, dan masyarakat dalam upaya menanggulangi stunting.

Tenny menjelaskan bahwa program Genting hadir sebagai ruang untuk berkontribusi dalam pencegahan stunting, yang saat ini menjadi masalah serius di Sulawesi Tengah, dengan angka stunting mencapai 27,2 persen, sementara di Kota Palu mencapai 22,1 persen.

“Terima kasih kepada HIPMI Kota Palu yang sudah merespon dengan cepat. Kami berharap HIPMI dapat turut berkontribusi dalam program ini, terutama dalam memastikan generasi muda Sulawesi Tengah tumbuh dengan kualitas yang baik,” ujar Tenny.

Dengan kolaborasi ini, diharapkan dapat memberikan solusi berkelanjutan dalam pencegahan stunting di Sulteng dan memastikan masa depan generasi muda yang sehat dan berkualitas. **