PALU, CS – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng) H. Anwar Hafid, mencetuskan pembentukan Brigade Pertanian, dalam upaya menggenjot produksi hasil pertanian hingga mencapai 6 ton per hektar.
Gagasan ini disampaikan dalam rapat pemantapan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Sulteng Tahun 2025–2029 di Kantor Bappeda, Jum’at (2/5/2025).
Rapat tersebut turut dihadiri Wakil Gubernur dr. Reny A. Lamadjido, Sekretaris Provinsi, Novalina, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Rudi Dewanto, Kepala Bappeda, Christina Sandra Tobondo, serta Kepala Badan Pendapatan Daerah, Rifki Anata Mustaqim.
Menurut Gubernur Anwar, Brigade Pertanian akan bertugas mengoptimalkan pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) secara profesional dan merata.
Hal ini sebagai respons atas praktik pembagian alsintan yang dinilai belum merata karena hanya menguntungkan kelompok tertentu.
“Brigade ini seperti task force yang akan keliling dan siaga membantu petani mengolah sawah mereka dengan sistem mekanisasi,” ujar Anwar.
Selain alsintan, gubernur juga menyoroti kelangkaan pupuk yang kerap menjadi keluhan petani saat musim tanam. Untuk itu, ia menggagas skema subsidi pupuk non-subsidi agar harga pupuk di pasaran bisa setara dengan pupuk bersubsidi.
“Pupuk itu seperti suplemen bagi tanaman. Maka, kalau pasokannya bisa kita jamin, produktivitas petani pasti meningkat,” jelasnya.
Langkah-langkah tersebut menjadi bagian dari penguatan dokumen RPJMD yang kini tengah difinalisasi oleh Bappeda bersama Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD). Rancangan RPJMD itu selanjutnya akan dibahas bersama DPRD Provinsi Sulteng untuk memperoleh pengesahan.
Gubernur juga menekankan bahwa RPJMD menjadi acuan utama dalam pelaksanaan program unggulan BERANI (Bersama Rakyat Menuju Sulteng Hebat). Program ini mencakup tiga aspek utama: pendidikan (BERANI Cerdas), kesehatan (BERANI Sehat), dan kesejahteraan.
Dalam BERANI Cerdas, pemerintah akan membebaskan seluruh bentuk pungutan di sekolah, termasuk biaya praktek kerja industri dan uji kompetensi di SMK, serta memberikan dana BOSDA untuk SMA/SMK swasta dan beasiswa kuliah bagi mahasiswa Sulteng di manapun mereka belajar.
Sedangkan melalui BERANI Sehat, masyarakat Sulteng cukup menunjukkan KTP untuk mendapat layanan kesehatan di fasilitas yang bekerjasama dengan BPJS, termasuk mereka yang belum terdaftar maupun yang kepesertaannya nonaktif akibat tunggakan.
“Kalau dua beban terberat ini sudah diangkat (pendidikan dan kesehatan), tinggal kita keroyok kesejahteraannya. Harus ada listrik, harus ada sinyal, harus ada jalan, dan harus ada pekerjaan,” tegas Gubernur Anwar.
Gagasan pembentukan Brigade Pertanian menjadi bukti keseriusan Pemprov Sulteng dalam membangun sektor pertanian sebagai tulang punggung ekonomi daerah menuju Sulteng Nambaso (besar).
Editor : Yamin