Keremangan di Morowali terasa berbeda malam itu, Selasa 17 September 2024, ketika puluhan ribu warga berbondong-bondong memadati Lapangan Sangiang Kinambuka, Kelurahan Marsaoleh, Bungku Tengah.

Mereka hadir dengan penuh antusias dan kegembiraan untuk menyambut kedatangan calon Gubernur Sulawesi Tengah, Anwar Hafid, dan pasangannya, dr. Reny Lamadjido.

Bagi Anwar Hafid, ini bukan sekadar deklarasi politik. Ini adalah momen kepulangan, sebuah perjalanan yang membawanya kembali ke pangkuan kampung halaman tercinta.

Morowali, tanah kelahirannya, telah menjadi saksi perjalanan panjang Anwar sebagai pemimpin yang dicintai. Dua periode kepemimpinannya sebagai Bupati Morowali tak hanya mencatat prestasi, tetapi juga meninggalkan jejak yang abadi di hati masyarakat. Hari ini, ribuan warga meneriakkan “Gubernurku!” dengan penuh harapan, mengingatkan bahwa cinta mereka pada sosok Anwar Hafid tidak pernah pudar.

Anwar Hafid bukanlah sosok asing bagi rakyat Morowali. Ia adalah bagian dari tanah ini, seorang putra daerah yang tumbuh, belajar, dan kembali untuk membangun kampung halamannya. Morowali menjadi kabupaten ke-13 yang ia kunjungi dalam rangkaian deklarasinya, namun bagi Anwar, Morowali bukan sekadar angka. Ini adalah rumah, tempat ia memulai segalanya. Setiap langkah yang ia tapaki di tanah ini terasa hangat, seperti pelukan dari ribuan tangan yang merindukan kepulangannya.

“Tidak perlu diragukan lagi, Morowali pasti memilih Pak Anwar. Dia adalah Bupati terbaik yang pernah kami miliki,” kata Titin, warga Bungku Tengah, dengan keyakinan yang tak terbantahkan. Di mata rakyat, Anwar bukan sekadar pemimpin, ia adalah bagian dari kehidupan mereka, seseorang yang memahami setiap denyut nadi masyarakatnya.

Sulaiman, warga Wosu, tak bisa menyembunyikan rasa terima kasihnya.

“Pak Anwar yang membawa kesejahteraan kepada kami melalui pendidikan dan kesehatan gratis,” katanya penuh haru.

Anwar Hafid, yang ketika menjabat sebagai Bupati, telah menggagas program revolusioner ini jauh sebelum kebijakan nasional lahir. Berkat program inilah, anak-anak Morowali dapat mengecap pendidikan tanpa beban biaya, sebuah impian yang dulu mungkin hanya bisa mereka angankan.

Aminudin, Ketua Partai Bulan Bintang (PBB) Morowali, juga tak ketinggalan menyoroti keberanian Anwar dalam mencetuskan program-program yang berpihak pada rakyat.

Di masa kepemimpinannya, Anwar Hafid memelopori pendidikan dan kesehatan gratis, sebuah langkah yang tak hanya memberi harapan, tetapi juga mengubah wajah Morowali.

“Ini bukti nyata kepemimpinannya yang berpihak pada rakyat,” tegas Aminudin.

Acara deklarasi ini bukan hanya soal politik. Ini adalah cermin cinta rakyat kepada seorang pemimpin yang telah mengabdikan dirinya tanpa kenal lelah. Warga Morowali percaya, di bawah kepemimpinan Anwar Hafid dan dr. Reny Lamadjido, Sulawesi Tengah akan melangkah ke arah yang lebih baik, lebih cerah.

Di tengah sorak-sorai yang menggema, satu hal yang pasti, Morowali selalu ada di hati Anwar Hafid, dan Anwar Hafid akan selalu menjadi bagian dari cerita Morowali. *