PALU, CS – Gubernur Sulawesi Tengah (Sulteng), Rusdy Mastura, menegaskan bahwa Festival Persahabatan yang sedang berlangsung tidak dibuka untuk umum.
Ia meminta kepada panitia agar acara tersebut hanya diperuntukkan bagi kalangan Nasrani, bukan masyarakat umum.
Pernyataan ini disampaikan Gubernur Rusdy Mastura saat menerima massa aksi dari Aliansi Umat Islam Sulteng dan Forum Umat Islam Sulteng (FUI) di Kantor Gubernur Sulteng, Kamis (30/1/2025).
Gubernur merespons kekhawatiran yang disampaikan oleh massa aksi yang menuntut sikap tegasnya terkait Festival Persahabatan dan kedatangan Pdt. Peter Youngren
“Yang paling dihindari umat Islam itu adalah misi, kita semua mau hidup berdampingan secara toleran beragama, mari sama-sama menjaga keharmonisan,” kata Gubernur Rusdy Mastura,.
Rusdy Mastura menegaskan bahwa ia tidak berpihak pada pihak manapun, namun lebih memilih mencari jalan tengah untuk menjaga kerukunan umat beragama.
Ia menambahkan bahwa toleransi harus tetap dijaga, dengan mengedepankan akhlak, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.
“Saya tidak ingin dipanaskan oleh pihak manapun, kita harus memberi teladan dalam akhlak. Rasulullah datang untuk memperbaiki akhlak umat,” ujarnya.
Dalam waktu dekat, Gubernur Rusdy Mastura berencana mengundang panitia Festival Persahabatan untuk memberikan peringatan dan mengingatkan mereka bahwa acara tersebut hanya diperuntukkan bagi kaum Nasrani, bukan untuk kalangan umum.
Sebelumnya, ratusan massa dari Aliansi Umat Islam dan Forum Umat Islam Sulteng menggelar aksi unjuk rasa untuk menuntut sikap tegas Gubernur Sulteng terkait Festival Persahabatan yang dilaksanakan di Gedung Gelora Bumi Kaktus (GBK), Kota Palu.
Aksi tersebut juga dipicu oleh pernyataan dalam konferensi pers pada Rabu (29/1/2025) malam, di mana Pdt. Peter Youngren menegaskan bahwa Festival Persahabatan tetap akan dilaksanakan sesuai jadwal dan ditujukan untuk semua kalangan, tanpa membedakan suku, ras, ataupun agama.
Pernyataan ini memicu kekhawatiran di kalangan umat Islam Sulteng, yang khawatir acara tersebut bisa mengganggu akidah mereka.
Dalam orasinya, Koordinator Lapangan Aliansi Umat Islam, Alif Veraldi, menyebutkan bahwa baliho Festival Persahabatan yang beredar, serta kedatangan Pdt. Peter Youngren, telah menimbulkan kegaduhan.
Ia juga menyoroti pernyataan video dari Jacob Wendesten yang menyebutkan bahwa festival ini didukung oleh FKUB, MUI, dan Alkhairaat, namun sebagian kalangan menolak dengan alasan bahwa ada sekelompok radikal kecil yang menentang acara tersebut.
“Kami khawatir jika ada saudara kami yang terpengaruh oleh festival ini, terutama yang kurang memahami ajaran Islam,” tegas Alif Veraldi dalam orasinya.
Festival Persahabatan sendiri dijadwalkan berlangsung di Gedung Gelora Bumi Kaktus (GBK), Jalan Yos Sudarso, mulai Kamis (30/1) hingga Minggu (2/2/2025) mendatang.
Editor : Yamin